Rusia Perluas Serangan, Rencana Bantuan Tank Leopard Jerman Tidak Jelas

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 22 Januari 2023 14:50 WIB

Tentara Ukraina bersiap untuk menembakkan peluru di garis depan dari tank T80 di wilayah Donbas timur Bakhmut, Ukraina, 4 November 2022. Menurut atase pers militer Ukraina, kedua tank tersebut ditinggalkan oleh Rusia pada pertempuran di Trostyanets Maret lalu. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia meningkatkan serangan ke Zaporizhzhia dan Sumy di wilayah timur Ukraina, di luar garis depan utama kawasan industri Donbas, Sabtu, 21 Januari 2023, sementara bantuan tank Leopard dari Jerman untuk melawan Moskow tak kunjung pasti.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan baru-baru ini telah menempatkan unit tentaranya pada posisi yang lebih menguntungkan di sepanjang garis depan Zaporizhzhia, namun klaim tersebut dinilai berlebihan oleh pejabat militer Ukraina.

Baca juga Sekutu Ukraina Belum Sepakat untuk Kirim Tank Leopard 2

Sejak serangan balasan Ukraina yang agresif pada akhir Agustus, pertempuran terkonsentrasi di Donbas, di wilayah Luhansk dan Donetsk yang sebagian dikendalikan oleh Rusia dan diklaim telah dianeksasi oleh Moskow.

Serangan Rusia berusaha untuk melemahkan pertahanan Ukraina dan mencegah Kyiv merebut kembali wilayahnya. "Mencoba mengatasi pertahanan kami, musuh telah mengaktifkan tembakan artileri," kata Oleksandr Starukh, gubernur Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, melalui aplikasi perpesanan Telegram.

Advertising
Advertising

Rusia menembaki wilayah itu 166 kali sepanjang hari, katanya, dengan 113 serangan ditujukan ke daerah berpenduduk, menewaskan satu warga sipil.

Nasib Tank Leopard dari Jerman

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius akan mengunjungi Kyiv dalam waktu dekat, karena Berlin menghadapi tekanan untuk mengizinkan pengiriman tank buatan Jerman ke Ukraina.

"Yang pasti saya akan melakukan perjalanan ke Ukraina dengan cepat. Mungkin bahkan dalam empat minggu ke depan," kata Pistorius kepada Bild am Sonntag dalam wawancara yang diterbitkan pada Minggu.

Pada hari Jumat, Jerman dan sekutu Barat tidak mencapai keputusan apakah Jerman akan setuju untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina, atau mengizinkan negara lain yang memilikinya untuk melakukannya, meskipun Ukraina meminta tank modern untuk meningkatkan upaya pertahanannya.

Ditanya tentang tank, Pistorius mengatakan, "Kami sedang berdialog sangat dekat dengan mitra internasional kami, pertama dan terutama dengan AS, mengenai masalah ini."

Sumber Jerman mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan mengizinkan tank buatan Jerman dikirim ke Ukraina untuk membantu pertahanan melawan Rusia jika Amerika Serikat setuju untuk mengirim tanknya sendiri. Tetapi pejabat AS mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden tidak siap untuk mengirim tanknya sendiri, termasuk M1 Abrams.

Tekanan untuk melepas tank ke Ukraina semakin besar, kali datang dari negara-negara Baltik Latvia, Estonia, dan Lituania. Dalam seruan bersama mereka minta Jerman bergerak lebih cepat membantu Kyiv dalam perangnya melawan Rusia.

"Kami, Menteri Luar Negeri Estonia, Latvia, dan Lituania, meminta Jerman untuk menyediakan tank Leopard ke Ukraina sekarang," kata Menteri Luar Negeri Estonia di Twitter.

"Ini diperlukan untuk menghentikan agresi Rusia, membantu Ukraina dan memulihkan perdamaian di Eropa dengan cepat. Jerman sebagai kekuatan Eropa terkemuka memiliki tanggung jawab khusus dalam hal ini."

REUTERS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

4 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

13 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya