Rusia Dekati Pakistan, Siap Ekspor Minyak Setelah Maret

Sabtu, 21 Januari 2023 17:00 WIB

Kilang Minyak di kota Angarsk, Rusia. [themoscowtimes.com]

TEMPO.CO, Jakarta -Rusia mulai mengekspor minyak ke Pakistan setelah Maret jika tercapai kesepakatan antara kedua pihak. Moskow sedang berdiskusi dengan Islamabad mengenai metode pembayaraan.

Baca: Jadi Mata-mata untuk Rusia, Kakak Beradik di Swedia Dihukum Penjara

Pada Oktober 2022, Pakistan dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli minyak mentah Rusia yang didiskon. Negara tetangga India itu telah membeli minyak dari Moskow.

Pejabat Pakistan dan Menteri Energi Rusia Nikolay Shulginov berada di Islamabad pada Jumat, 20 Januari 2023, untuk komisi perdagangan dan ekonomi antar-pemerintah tahunan. Keduanya mengatakan elemen kunci dari kesepakatan itu belum disepakati.

"Mengenai pasokan minyak mentah dan produk minyak bumi, kami secara konseptual menyetujui pengembangan dan penandatanganan perjanjian yang akan menentukan dan menyelesaikan semua masalah logistik, asuransi, pembayaran, volume," kata Shulginov kepada wartawan dalam bahasa Rusia, seperti dikutip kantor berita negara RIA Novosti.

Shulginov juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung ihwal penyelesaian dalam mata uang negara-negara "sahabat". Maksudnya adalah negara-negara non-Barat yang belum memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. Minyak umumnya dibayar dalam dolar.

Advertising
Advertising

Shulginov mengatakan kedua belah pihak telah menetapkan garis waktu perjanjian ini dalam pernyataan bersama yaitu akhir Maret.

Pakistan telah berjuang melawan krisis neraca pembayaran dengan cadangan devisa turun menjadi US$ 4,6 miliar. Kondisi itu tidak cukup untuk menutupi tiga minggu impor, yang sebagian besar untuk minyak.

Secara terpisah, Menteri Junior Perminyakan Pakistan Musadik Malik mengatakan kepada Geo News, stasiun TV setempat bahwa Islamabad ingin mengimpor 35 persen dari total kebutuhan minyak mentahnya.

"Jika kita memiliki kelebihan dolar, maka siap untuk melakukan perdagangan dalam dolar, dan jika ada kekurangan dolar dan kita memiliki beberapa mata uang lain dalam cadangan kita, kita siap untuk memperdagangkannya," kata Malik.

"Semua ini akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan, sehingga pada akhir Maret pasokan minyak dimulai dari Rusia," ujarnya menambahkan.

Pembelian energi menyumbang sebagian besar tagihan impor Pakistan. Shulginov mengatakan perusahaan gas Rusia mungkin saat ini tidak dalam posisi untuk memperluas pasokan ke Pakistan.

"Kami telah memutuskan bahwa akan menjadi ide yang baik bagi Pakistan untuk mendekati Gazprom dan Novatek, dua perusahaan penghasil LNG terbesar pada akhir 2023 untuk membahas kondisi ketika mereka memiliki kapasitas cadangan," katanya.

Secara historis Pakistan tidak memiliki hubungan komersial besar dengan Moskow, tidak seperti negara tetangga India. Sebagai sekutu tradisional AS, Pakistan juga ragu-ragu untuk melakukan perdagangan atau bisnis apa pun dengan Moskow di masa lalu.

Pakistan saat ini bergantung pada minyak dari negara-negara Teluk, yang sering memberikan fasilitas seperti pembayaran yang ditangguhkan dan dapat memasok dengan biaya transportasi yang lebih rendah.

Simak: Tolak Wajib Militer Putin, Warga Rusia ini Terdampar di Bandara Korea Selatan

REUTERS

Berita terkait

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

5 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

16 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

16 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

23 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya