Kotak Hitam Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Ditemukan

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Januari 2023 15:59 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tim pencari menemukan perekam suara kokpit dan data penerbangan dari kotak hitam maskapai Yeti Airlines ATR 73 yang jatuh dalam kecelakaan di Nepal pada Minggu, 15 Januari 2023. Kotak hitam atau black box itu dapat membantu penyelidik menentukan penyebab kecelakaan pesawat di Nepal yang membawa 72 orang.

Baca: Kronologi Yeti Airlines 691 Jatuh, Jadi Salah Satu Kecelakaan Udara Terburuk di Nepal

Sedikitnya 68 orang tewas dalam kecelakaan pesawat paling mematikan di Nepal dalam 30 tahun terakhir. Pesawat Yeti Airlines mengangkut 72 orang, jatuh ketika cuaca cerah beberapa sebelum mendarat di kota wisata Pokhara.

Kedua perekam dalam kondisi baik dan akan dikirim untuk dianalisis berdasarkan rekomendasi pabrikan, menurut Teknath Sitaula, seorang pejabat di bandara Kathmandu, kepada Reuters, Senin, 16 Januari 2023.

Tim penyelamat berjuang melawan cuaca mendung dan jarak pandang yang buruk saat menjelajahi ngarai sungai untuk mencari penumpang yang belum ditemukan. Pencarian berlanjut lebih dari 24 jam setelah kecelakaan. Sebanyak 68 mayat telah ditemukan. Rekaman dari lokasi kecelakaan menunjukkan penyelamat melihat sisa-sisa pesawat yang hangus di dekat ngarai di pegunungan.

Pesawat dalam penerbangan terjadwal dari Kathmandu ke Pokhara, pintu gerbang ke pegunungan Annapurna yang indah. Pesawat ini membawa 57 orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Argentina, Irlandia, Australia serta Prancis.

Advertising
Advertising

Pejabat polisi Pokhara Ajay KC mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan, yang berhenti karena gelap pada hari Minggu, telah dilanjutkan. "Kami akan mengeluarkan lima mayat dari ngarai dan mencari empat sisanya yang masih hilang," katanya. "Sekarang mendung, pencarian akan terhambat."

Sebanyak 63 jenazah lainnya telah dikirim ke rumah sakit. Seorang juru bicara bandara Pokhara juga mengatakan bahwa cuaca menghambat upaya penyelamatan, namun awan diperkirakan akan cerah di kemudian hari.

Hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal, yang merupakan tempat bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest. Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya.

Para ahli mengatakan kecelakaan udara biasanya disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor. Penyelidikan untuk mencari penyebab kecelakaan bisa memakan waktu berbulan-bulan atau lebih. Regulator penerbangan India mengatakan akan mengambil semua langkah untuk memastikan penerbangan yang aman di wilayah udara negara itu. Nepal telah mengumumkan hari berkabung nasional pada Senin dan membentuk panel untuk menyelidiki bencana tersebut.

Simak: Mimpi Co-Pilot Yeti Airlines yang Selangkah Lagi Jadi Kapten Pupus karena Kecelakaan

REUTERS

Berita terkait

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

28 hari lalu

Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita

Baca Selengkapnya

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

33 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

42 hari lalu

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

47 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

49 hari lalu

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Januari 2024

17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

Daftar landasan pesawat paling berbahaya di dunia, di antaranya Bandara Lukla di pegunungan Everest, Nepal hingga Bandara McMurdo di Antartika.

Baca Selengkapnya

Tragedi 1 Januari 2007, Pesawat Adam Air Penerbangan 574 Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Tak Pernah Ditemukan

1 Januari 2024

Tragedi 1 Januari 2007, Pesawat Adam Air Penerbangan 574 Jatuh di Selat Makassar, 102 Orang Tak Pernah Ditemukan

Pada 1 Januari, 17 tahun silam pesawat Adam Air Penerbangan 574 jatuh di Selat Makassar. Sebanyak 102 orang dan bangkai pesawat tak pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya

Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

29 Desember 2023

Nepal Salahkan Pilot Atas Kecelakaan Pesawat Januari yang Tewaskan 72 Orang

Otoritas Nepal menyalahkan pilot sebagai penyebab kecelakaan pesawat pada Januari yang menewaskan 72 orang di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

26 Desember 2023

Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

Mau mendaki ke puncak Himalaya atau mencari liburan yang paling murah ke Nepal, cari tahu waktu terbaiknya di sini.

Baca Selengkapnya