Gedung Apartemen di Dnipro Diserang Rusia, Korban Tewas 14 Orang

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Januari 2023 12:15 WIB

Tim penyelamat bekerja di gedung apartemen yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia di Dnipro, Ukraina 14 Januari 2023. REUTERS/Yevhen Titov

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam serangan rudal Rusia, yang menghantam sebuah gedung apartemen di Kota Dnipro, Ukraina, bertambah. Pemerintah Daerah Dnipro pada Minggu pagi, 15 Januari 2023, menyebut total korban tewas sekarang 14 orang.

“Operasi pencarian masih berlangsung,” kata Valentyn Reznichenko, Gubernur Dnipro, wilayah timur-tengah Ukraina, melalu pesan Telegram.

Baca juga:Pelajar Asia Diserang di AS, Korban Dipukuli dan Ditendang di Kereta

Advertising
Advertising

Petro, anggota tim penjinak ranjau Nasional Ukraina Batalyon Dnipro 1, melepaskan kabel untuk membersihkan ranjau, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di bagian utara wilayah Donetsk Ukraina, 12 Desember 2022. REUTERS/Shannon Stapleton

Menurut Reznichenko, ada sekitar 38 orang yang sudah diselamatkan, 20 puluh orang masih dalam daftar hilang dan satu warga terperangkap di bawah sebuah tumpukan puing-puing. Serangan rudal Rusia terjadi pada Sabtu sore, 14 Januari 2023, yang melukai setidaknya 64 orang.

Otoritas Ukraina memperingatkan serangan udara Rusia telah menghancurkan infrastruktur penting di Kyiv dan wilayah lainnya sehingga membuat suplai listrik terganggu di tengah cuaca musim dingin yang berat. Serangan demi serangan yang dilancarkan Rusia terjadi dua minggu menjelang perayaan tahun baru tradisional Ukraina

Sampai berita ini diturunkan, pertempuran masih berlanjut di wilayah timur Ukraina. Inggris, Prancis dan Polandia berjanji akan mengirimkan bantuan senjata segera. Mereka juga akan mengirimkan 14 unit tank tempur dan artileri sebagai bentuk dukungan.

Langkah yang dilakukan Prancis, Inggris dan Polandia itu, memberikan tekanan pada Jerman agar mengikuti mereka. Bukan hanya itu, Kyiv juga terus-menerus memohon pada Jerman agar mengirimkan peralatan tempur mutakhirnya.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan tim penasehatnya mengaku sudah menganalisis gambaran militernya dan melihat dampak strategis atas dukungan Inggris ke Ukraina. Tak hanya itu, Inggris juga telah mengidentifikasi sebuah jendela, di mana Sunak menilai Inggris dan para sekutunya bisa memaksimumkan dampak.

Rusia menginvasi Ukraina pada 25 Februari 2022. Moskow menyebut apa yang dilakukannya adalah operasi militer khusus, namun Ukraina dan sekutu-sekutunya menyebut ini adalah agres tanpa provokasi. Diperkirakan tewas ribuan orang dalam perang Ukraina ini, jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan banyak kota-kota seperti Dnipro kini tinggal puing-puing.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

6 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

1 hari lalu

Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

2 hari lalu

Polisi Ringkus 3 Tersangka Pabrik Tembakau Sintetis di Tangsel, 1 Orang Masih DPO

Polisi mengungkap tempat produksi tembakau sintetis di salah satu apartemen di Serpong, Kota Tangerang Selatan. 3 orang ditangkap, 1 DPO.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya