Lula da Silva Curiga Ada Aparat yang Biarkan Vandalisme

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 Januari 2023 08:45 WIB

Kerusakan akibat kerusuhan antidemokrasi, di gedung Mahkamah Agung di Brasilia, Brasil, 9 Januari 2023. REUTERS/Amanda Perobelli

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Kamis, 12 Januari 2023, mengungkap akan menindak aparat keamanan yang melakukan pembiaran pada massa pendukung anti-pemerintah Brasil, yang mengacak-acak sejumlah kursi di gedung parlemen Brasil. Dia juga berjanji akan menyingkirkan para pendukung garis keras mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Sejumlah ajudan Presiden Lula da Silva tugas memburu aktor-aktor yang bertanggung jawab dalam kerusuhan tersebut akan sulit. Akan tetapi, penyelidikan telah dimulai untuk melihat siapa yang melakukan pembiaran pada kerusuhan pendukung mantan Presiden Bolsonaro dan vandalisme di istana presiden.

“Banyak yang terlibat di kalangan aparat Kepolisian dan Angkatan Bersenjata. Saya sangat yakin pintu istana (kepresidenan) dibuka oleh orang-orang ini karena saya tidak melihat pintu dalam keadaan rusak,” kata Presiden Lula da Silva.

Advertising
Advertising

Kerusakan di Kongres Nasional Brasil usai protes para pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, di Brasilia, Brasil, 9 Januari 2023. Para pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Minggu 8 Januari 2023, menginvasi gedung Kongres, istana Presiden dan Mahkamah Agung. REUTERS/Adriano Machado

Baca juga: 1.200 Demonstran di Brasil Ditahan

Presiden Lula da Silva juga melayangkan kritik pada Angkatan Bersenjata Brasil karena merasa tidak melakukan apapun untuk mencegah pada pendukung Bolsonaro berkemah di luar kantor pusat pemerintahan, di mana mereka menuntut Militer Brasil agar membatalkan hasil pemilu Oktober 2022. Militer Brasil belum mau berkomentar perihal ini.

Ribuan demonstran menyerukan agar dilakukan kudeta militer terhadap Presiden Lula da Silva dan memulihkan kekuasaan mantan Presiden Bolsonaro menyusul kerusuhan di gedung Mahkamah Agung, Kongres dan Istana Presiden pada Minggu, 8 Januari 2023. Massa yang mengamuk menghancurkan jendela-jendela, furniture, computer dan benda seni yang ada disana.

Aparat kepolisian yang bertanggung jawab bagi keamanan publik dianggap tidak menghentikan aksi vandalisme. Dalam rekaman video yang diunggah ke media sosial terlihat demonstran bahkan swa foto dan ngobrol dengan aparat Kepolisian.

Kepolisian anti-huru-hara berusaha memubarkan demonstran dengan gas air mata. Sekitar 1.800 demonstran sudah ditahan setelah Presiden Lula da Silva mengintervensi keamanan lokal.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jair Bolsonaro Tak Mau Serahkan Selempang Kepresidenan dan Pilih Pergi ke Amerika

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

1 hari lalu

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

5 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

6 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

6 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya