Serikat Buruh Indonesia: Majikan di Malaysia Sebaiknya Urus Sendiri Izin Pekerja

Reporter

Antara

Kamis, 12 Januari 2023 12:12 WIB

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Malaysia menyambut baik Program Rekalibrasi Tenaga Kerja yang diperpanjang hingga 31 Desember 2023. Mereka juga berharap para majikan mau mengurus sendiri rekalibrasi para pekerjanya.

Baca juga: Malaysia Ubah Kebijakan Soal Tenaga Kerja Asing

“Bagi yang dokumennya kurang lengkap atau kosong, ini kesempatan untuk mendapatkan permit (izin) kerja. Bagi yang punya majikan, kami berharap majikan mereka yang urus sendiri agar teman-teman tidak tertipu calo,” kata Ketua Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) SBMI Malaysia Ridwan Ismail saat dihubungi di Kuala Lumpur, seperti dilansir Antara Kamis 12 Januari 2023.

Dia juga berharap agar seluruh proses rekalibrasi dipermudah. Menurut Ridwan, pada program rekabilirasi sebelumnya, sebenarnya banyak majikan yang mau mengurus rekalibrasi untuk pekerjanya. Namun, karena prosesnya sedikit rumit, banyak majikan yang akhirnya menggunakan jasa agen.

“Sekarang saja sudah banyak kita lihat di TikTok atau FB (Facebook) iklan-iklan pengurusan permit RTK (rekalibrasi tenaga kerja) ini. Padahal baru kemarin diumumkan,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Dia menganjurkan pekerja migran Indonesia (PMI) menggunakan kesempatan baik tersebut. "Ikuti saja prosedurnya, jangan sampai tertipu agen atau calo yang tidak benar," kata Ridwan.

Jika memang harus menggunakan jasa agensi, kata Ridwan, pilihlah yang terdaftar di Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur.

Ridwan juga berharap KBRI memberikan kemudahan bagi PMI mendapatkan paspor untuk rekalibrasi tenaga kerja, mengingat hal itu sebelumnya lebih sulit.

“Tapi itu untuk kebaikan PMI juga. Saya setuju saja. Salah satu syaratnya, majikan harus mendaftar dulu di KBRI. (Harus) ada kontrak kerja, gaji dan tempat tinggal yang jelas,” kata Ridwan tentang syarat memperoleh paspor untuk kalibrasi.

Selain itu, ia mengatakan PMI harus datang sendiri untuk penandatanganan kontrak kerja.

Pemerintah Malaysia kembali melaksanakan Program Rekalibrasi Tenaga Kerja dengan memberlakukan Rencana Rekalibrasi Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) 2.0 hingga 31 Desember 2023.

Selain itu, ada pula Rencana Relaksasi Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang berasal dari 15 negara berdasarkan kemampuan dan kebutuhan aktual perusahaan atau majikan tanpa harus melalui prasyarat kelayakan kerja dan kuota.

Menurut Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail, keputusan rencana khusus tersebut didorong oleh kebutuhan tenaga kerja asing pada sektor-sektor tertentu.

Pemerintah Malaysia memperkirakan perekonomian negara itu akan meningkat 1 persen dari produk domestik bruto (PDB), jika ada percepatan masuknya tenaga kerja asing untuk memenuhi kebutuhan sektor tertentu.

Rekalibrasi PATI juga telah terlaksana pada tahun sebelumnya hingga 31 Desember 2022. Sebanyak 418.649 orang mengikuti program Rekalibrasi Tenaga Kerja, sedangkan 295.425 orang mengikuti Program Rekalibrasi Pulang.

Baca juga: Malaysia Gunakan Satu Pintu untuk Pekerja Migran Mulai 1 September

ANTARA

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

22 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya