Diduga Jadi Mata-Mata China, Tiga Perwira Militer Taiwan Ditangkap

Reporter

Tempo.co

Kamis, 5 Januari 2023 17:00 WIB

Tentara Taiwan latihan anti-invasi di pantai selama latihan militer tahunan Han Kuang di Tainan, Taiwan, 14 September 2021. REUTERS/Ann Wang/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan menahan tiga perwira aktif dan seorang pensiunan perwira Angkatan Udara yang diduga menjadi mata-mata untuk China, Kantor Berita Pusat di Taipei melaporkan pada Kamis 5 Januari 2023. Ini sebuah kasus yang mengisyaratkan sejauh mana Beijing mengintai tetangganya yang jauh lebih kecil.

Baca juga: Presiden Taiwan Tawarkan Bantuan kepada China Untuk Atasi Lonjakan Covid

Mantan perwira itu meninggalkan militer pada 2013 dan mulai melakukan bisnis di China, di mana dia direkrut untuk membangun jaringan spionase, kata outlet media semi-resmi itu, tanpa menyebutkan dari mana ia mendapatkan informasi tersebut.

Jaksa Taiwan mencurigai dia merekrut enam petugas dan dibayar antara NT$200.000-NT$700.000 atau Rp101 juta-Rp356 juta melalui perusahaan cangkang, CNA melaporkan Rabu malam. Dia dan tiga perwira yang bertugas di Angkatan Udara dan Angkatan Laut ditahan di selatan kota Kaohsiung, dan tiga perwira aktif lainnya dibebaskan dengan jaminan.

Taiwan telah berjuang untuk menyingkirkan spionase dalam militernya oleh China, yang memiliki lebih banyak sumber daya. AS – pendukung militer terbesar Taiwan – telah lama mengkhawatirkan kemampuan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menjaga teknologi dan rahasia lainnya dari tangan Beijing.

Advertising
Advertising

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada November bahwa mata-mata China merupakan “ancaman serius.” Komentar itu muncul ketika pihak berwenang meluncurkan penyelidikan terhadap seorang perwira infanteri karena diduga mengambil NT$40.000 atau Rp20 juta sebulan dari China untuk mengumpulkan intelijen dan menyerah jika perang pecah, CNA sebelumnya melaporkan.

Masalah mata-mata mempengaruhi tingkat tertinggi militer Taiwan.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping — yang pernah menjadi pejabat militer terpenting ketiga Taiwan — diselidiki pada 2021 karena kekhawatiran tentang kontak dengan jaringan mata-mata China.

Dia dibebaskan dan menjadi saksi dalam kasus yang mengarah pada dakwaan atas tuduhan mata-mata pada Juni terhadap seorang pensiunan jenderal dan letnan kolonel.

AS meningkatkan dukungan militernya untuk Taiwan, yang tahun lalu mendeteksi sekitar 1.700 serangan pesawat perang ke zona identifikasi pertahanan udara yang sensitif dan lebih dari 660 kapal di perairan terdekat. Anggota parlemen AS pada Desember menyetujui anggaran pengeluaran US$1,7 triliun yang memungkinkan penjualan senjata hingga US$10 miliar ke Taiwan.

Baca juga: Mata-mata Cina telah Menyusup ke Militer Taiwan

AL ARABIYA

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

3 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

5 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya