Anwar Ibrahim: Pembatasan Covid-19 Bukan untuk Diskriminasi Cina

Rabu, 4 Januari 2023 18:00 WIB

Bekas Deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, dibebaskan dari RS Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur, Rabu, 16 Mei 2018. Malay Mail Online

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan keputusan Pemerintah Malaysia untuk memperketat kontrol perbatasan di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi negara mana pun, termasuk Cina. Dia mengatakan kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama pemerintah dan tidak akan tergantikan oleh pariwisata atau pertumbuhan ekonomi.

"Kami telah mengambil sikap untuk tidak mendiskriminasi negara mana pun karena jika kami melihat tingkat infeksi yang dikatakan mengenai Cina, kami tahu bahwa jumlah kematian di Amerika Serikat karena Covid-19 tinggi, dan negara lain juga. Kami mengambil langkah-langkah ini untuk menyelamatkan warga kami. Siapa pun yang masuk harus diawasi dan tunduk pada ketentuan yang sama,” kata Anwar dalam jumpa pers usai rapat kabinet mingguan di kantornya di Kuala Lumpur, Rabu, 4 Januari 2023.

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim (keempat kanan), membacakan doa untuk ayahnya Ibrahim Abdul Rahman yang meninggal diusia 96 tahun, saat berada di rumahnya di Kuala Lumpur, Malaysia, 5 April 2015. AP/Joshua Paul

Advertising
Advertising

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Di tengah kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Cina, sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperketat kedatangan turis asing, khususnya pelancong dari Negeri Tirai Bambu.

Kementerian Kesehatan Malaysia pada 30 Desember 2022 mengumumkan semua pelancong yang masuk Malaysia harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh (demam). Mereka yang ditemukan mengalami demam, bergejala atau yang menyatakan sendiri gejalanya, akan dikirim ke pusat karantina atau ke otoritas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, mereka yang pernah ke Cina dalam 14 hari terakhir setelah kedatangan mereka di negara tersebut harus menjalani tes RTK-Ag (tes antigen cepat). Sampel ini kemudian akan dikirim untuk pengujian genom jika ditemukan positif Covid-19.

Pada saat yang sama, Otoritas Kesehatan Malaysia memperingatkan, mereka yang close contact dengan orang-orang yang telah melakukan perjalanan ke Cina dalam 14 hari terakhir, atau menunjukkan penyakit mirip influenza atau infeksi pernapasan akut yang parah, juga perlu dites Covid-19. Pada Senin, 2 Januari 2022, Kementerian Kesehatan menambahkan siap memperketat pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan perbatasan pandemi.

Anwar mengatakan ada 336 ribu pengunjung dari Cina pada tahun lalu, yang mayoritas adalah turis. Pada Desember 2022 saja, ada 53 ribu pelancong dari Cina.

“Tidak ada lonjakan infeksi yang dapat dikaitkan dengan negara mana pun. Ini tidak berarti kami mengendurkan aturan untuk negara mana pun, termasuk Cina. Kami harus memantau sesuai dengan itu. Kami tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan hanya karena banyaknya laporan. Jika kita melihat situasi global secara keseluruhan, masalahnya lebih kompleks," kata Anwar.

Minimnya jumlah kematian dan angka infeksi virus corona di tengah laporan kesulitannya sistem kesehatan Cina, membuat curiga sejumlah negara. Beijing tidak terima dengan kebijakan sejumlah negara.

Menurut Beijing, peraturan sejumlah negara yang memberlakukan pembatasan Covid-19 ke pelancong dari Cina tidak masuk akal dan diskriminatif. Beijing siap memberikan tindak tanggapan atas kebijakan tersebut.

CNA, REUTERS

Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya