Menteri Israel Masuk Masjid Al Aqsa, UEA hingga Cina Minta PBB Bertemu

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 Januari 2023 09:24 WIB

Pengunjung Yahudi memberi isyarat saat pasukan keamanan Israel mengamankan area di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 5 Mei 2022. REUTERS/Ammar Awad/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab dan China telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk bertemu secara terbuka, mengenai perkembangan terakhir di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Pertemuan digelar usai Menteri Israel masuk ke situs suci tersebut. Menurut para diplomat pada Selasa, 3 Januari 2022, pertemuan kemungkinan akan digelar pada Kamis.

Baca: Menteri Yahudi Nekat Masuk Al-Aqsa, Hamas dan Palestina Geram

Menteri keamanan nasional Israel Itamar Ben-Gvir secara singkat mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Selasa. Masjid Al Aqsa adalah sebuah situs yang juga dihormati oleh orang Yahudi. Hal ini membuat marah orang Palestina dan menuai banyak kecaman dari seluruh dunia.

AS yang merupakan sekutu terdekat Israel juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas perkembangan terakhir. "Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan. Kami ingin melihat yang sebaliknya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

"Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan situs suci di Yerusalem." Ned Price menambahkan bahwa setiap tindakan sepihak yang melemahkan status quo tidak dapat diterima.

Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Advertising
Advertising

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel telah menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

<!--more-->

Menteri Israel Sebut Yahudi Berhak di Al Aqsa

Kecaman atas kunjungan Menteri Israel Itamar Ben-Gvir ke Masjid Al Aqsa juga diungkapkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania dan Palestina. Kunjungan itu, menurut para pemimpin Palestina adalah provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kunjungan hari Selasa oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir berisiko memicu ketegangan dengan warga Palestina. Kelompok Hamas memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan melewati garis merah.

Ben-Gvir, yang terlihat di situs tersuci ketiga Islam di bawah pengamanan ketat pada Selasa. Dia mengatakan, "Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman Hamas."

Pemimpin sayap kanan Israel telah lama menyerukan akses Yahudi yang lebih besar ke situs suci, yang dipandang oleh Palestina sebagai provokatif. Tindakan itu dipandang sebagai langkah Israel untuk mengambil kendali penuh atas kompleks tersebut. Para rabi terkemuka melarang orang Yahudi berdoa di tempat itu.

Ben-Gvir menulis di Twitter setelah kunjungannya bahwa situs tersebut terbuka untuk semua orang. "Jika Hamas berpikir bahwa jika itu mengancam saya, itu akan menghalangi saya, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah," tulisnya di Twitter.

Ofir Gendelman, yang telah lama menjabat sebagai juru bicara berbahasa Arab Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, merilis sebuah video yang mengatakan bahwa situasi benar-benar tenang di tempat suci setelah kepergian Ben-Gvir.

Kunjungan tersebut tampaknya telah diperhitungkan untuk menghindari konfrontasi langsung dengan warga Palestina. Ben-Gvir datang pagi-pagi sekali, dan sehari setelah ia mundur dari rencana semula untuk menghindari pertemuan dengan warga Palestina di lokasi tersebut.

<!--more-->

Palestina Menuding Israel Sengaja Memprovokasi

Meski demikian reaksi keras tetap ditunjukkan oleh Palestina. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta warga Palestina untuk menghadapi penggerebekan ke masjid Al Aqsa. Dia menuduh Ben-Gvir melakukan kunjungan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengubah tempat suci itu menjadi kuil Yahudi.

Sekretaris Jenderal PBB juga menekankan pentingnya menegakkan status quo di tempat-tempat suci, menurut Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq. Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan pada Selasa malam bahwa dia berkomitmen untuk mempertahankan status quo, tanpa perubahan, di Temple Mount atau Masjid Al-Aqsa.

Pemimpin oposisi Israel dan mantan perdana menteri Yair Lapid telah memperingatkan pada hari Senin bahwa rencana Ben-Gvir ke kompleks tersebut akan menyebabkan kekerasan. Tindakan itu dinilai sebagai provokasi yang disengaja yang akan membahayakan nyawa.

Simak: Palestina Tersulut karena Menteri dari Israel Datangi Masjid Al Aqsa

REUTERS | ANADOLU AGENCY | AL JAZEERA

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

38 menit lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

1 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

2 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

2 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

3 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

3 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya