Rusia Marah, 63 Tentaranya Jadi Korban Rudal Ukraina di Malam Tahun Baru

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 3 Januari 2023 15:24 WIB

Militer Ukraina bersiap untuk menembakkan mortir, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di wilayah Donetsk, Ukraina, 31 Desember 2022. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum nasionalis dan anggota parlemen Rusia marah atas tewasnya 63 anggota pasukan Rusia akibat serangan yang dilakukan Ukraina pada Malam Tahun Baru, 31 Desember 2022.

Mereka menuntut para komandan yang bertanggung jawab di wilayah Donetsk dihukum karena dinilai lalai sehingga terjadi serangan mematikan itu.

Pasukan Ukraina menghancurkan sebuah barak sementara di sebuah perguruan tinggi kejuruan di Makiivka, kota kembar ibu kota Donetsk yang diduduki Rusia di timur Ukraina.

Sejumlah nasionalis Rusia menyayangkan penempatan barak tentara di samping pembuangan amunisi di lokasi tersebut, yang menurut kementerian pertahanan Rusia terkena empat roket yang ditembakkan dari peluncur HIMARS buatan AS.

Serangan Malam Tahun Baru di Makiivka terjadi saat Rusia meluncurkan gelombang serangan pesawat tak berawak setiap malam di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

Para pejabat Ukraina mengatakan, Rusia pada Senin menyerang bagian wilayah Donetsk yang dikuasai Ukraina, menghantam desa Yakovlivka, kota Kramatorsk, dan menghancurkan gelanggang es di kota Druzhkivka.

Ukraina mengatakan jumlah korban tewas Rusia di Makiivka mencapai ratusan, meskipun pejabat pro-Rusia menyebut itu berlebihan.

Advertising
Advertising

Blogger militer Rusia mengatakan kehancuran parah adalah akibat penyimpanan amunisi di gedung yang sama dengan barak, meskipun para komandan mengetahui bahwa lokasi itu berada dalam jangkauan roket Ukraina.

Igor Girkin, mantan komandan pasukan pro-Rusia di Ukraina timur yang sekarang menjadi salah satu blogger militer nasionalis Rusia terkenal, mengatakan ratusan tentara telah tewas atau terluka. Amunisi dan peralatan militer disimpan di lokasi tanpa disamarkan, katanya.

"Apa yang terjadi di Makiivka mengerikan," tulis Archangel Spetznaz Z, seorang blogger militer Rusia dengan lebih dari 700.000 pengikut di aplikasi pesan Telegram.

"Siapa yang datang dengan ide untuk menempatkan personel dalam jumlah besar di satu gedung, di mana bahkan orang bodoh pun mengerti bahwa meskipun mereka menyerang dengan artileri, akan ada banyak yang terluka atau tewas?" dia menulis. Komandan "tidak peduli", katanya.

Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky tidak membahas serangan Makiivka dalam pidato malamnya pada hari Senin.

Tetapi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan serangan Makiivka sebagai "serangan terhadap pasukan dan peralatan militer Rusia". Tidak disebutkan korban jiwa, namun disebutkan 10 buah peralatan militer hancur.

Anggota DPR Marah

Kemarahan di Rusia meluas ke anggota parlemen. Grigory Karasin, anggota Senat Rusia dan mantan wakil menteri luar negeri, tidak hanya menuntut pembalasan terhadap Ukraina dan pendukung NATO-nya, tetapi juga "analisis internal yang teliti".

Sergei Mironov, seorang legislator dan mantan ketua Senat, majelis tinggi Rusia, menuntut pertanggungjawaban pidana bagi para pejabat yang "mengizinkan konsentrasi personel militer di gedung yang tidak terlindungi" dan "semua otoritas yang lebih tinggi yang tidak memberikan tingkat keamanan yang teoat".

Rekaman yang belum diverifikasi diposting online setelah ledakan di barak Rusia di Makiivka menunjukkan sebuah bangunan besar berubah menjadi puing-puing berasap.

Beberapa korban tewas berasal dari wilayah Samara, Rusia barat daya, kata gubernur wilayah itu kepada media Rusia, mendesak kerabat yang bersangkutan untuk menghubungi pusat perekrutan untuk mendapatkan informasi.

Andrey Medvedev, wakil juru bicara Duma Kota Moskow dan seorang jurnalis pro-Kremlin, mengatakan pihak berwenang, baik sipil maupun militer, harus menghargai nyawa orang Rusia.

"Entah seseorang memiliki nilai tertinggi - dan kemudian menghukum karena kehilangan personel secara bodoh, seperti pengkhianatan terhadap tanah air - atau negara akan berakhir," tulis Medvedev di aplikasi perpesanan Telegram.

Sebuah pusat informasi militer yang didukung Rusia di wilayah Donetsk mengatakan telah terjadi 69 serangan Ukraina di wilayah tersebut, termasuk Makiivka, pada hari Senin.

Setelah menderita kekalahan di medan perang pada paruh kedua tahun 2022, Rusia melakukan serangan udara massal terhadap kota-kota Ukraina.

Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah menembak jatuh semua 39 drone yang diluncurkan Rusia pada malam ketiga serangan udara terhadap sasaran sipil di Kyiv dan kota-kota lain.

Pejabat Ukraina mengatakan keberhasilan mereka membuktikan bahwa taktik Rusia dalam beberapa bulan terakhir menghujani rudal dan drone untuk melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina semakin gagal karena Kyiv memperkuat pertahanan udaranya.

Setelah menembakkan puluhan rudal pada 31 Desember, Rusia meluncurkan lebih dari 80 drone Shahed buatan Iran pada 1 Januari dan 2 Januari, yang semuanya telah ditembak jatuh, kata Zelensky, menambahkan bahwa Rusia merencanakanserangan untuk "menghabisi" Ukraina.

“Mungkin mengandalkan kelelahan. Melelahkan orang-orang kami, pertahanan anti-pesawat kami, energi kami,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.

Ukraina, katanya, harus "bertindak dan melakukan segalanya agar para teroris gagal mencapai tujuan mereka, seperti yang lainnya telah gagal".

REUTERS

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

22 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya