Kim Jong Un Pecat Pejabat Militer No 2 Korea Utara, Ada Apa?

Senin, 2 Januari 2023 16:45 WIB

Pak Jong Chon, anggota Presidium Biro Politik dan sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea, memeriksa apotek di tengah COVID-19, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 17 Mei 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan telah memecat Pak Jong Chon, pejabat militer terkuat kedua.

Baca juga: Ancaman Korut Meningkat, Korea Selatan - AS Bahas Latihan Nuklir Bersama

Kantor berita resmi Korea Utara atau KCNA pada Minggu, 1 Januari 2023, mewartakan, Pak, yang menduduki kursi wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh dan sekretaris Komite Sentral partai, digantikan oleh Ri Yong Gil pada pertemuan tahunan komite pekan lalu.

Tidak ada alasan mengapa perubahan itu dilakukan. Pyongyang secara teratur mengubah kepemimpinannya dan pertemuan akhir tahun sering digunakan untuk mengumumkan perombakan personel dan keputusan kebijakan utama.

Televisi negara menunjukkan Pak duduk di barisan depan podium dengan kepala tertunduk selama pertemuan, sementara anggota lain mengangkat tangan untuk memberikan suara pada masalah kepegawaian. Kursinya kemudian terlihat kosong.

Advertising
Advertising

Dia juga absen dalam foto yang dirilis pada Senin, 2 Januari 2023, oleh kantor berita resmi KCNA ihwal kunjungan Hari Tahun Baru Kim ke Istana Matahari Kumsusan yang menampung jenazah kakek dan ayahnya. Momen itu tidak seperti pada Oktober ketika Pak menemani Kim dalam perjalanan ke istana untuk menandai pesta hari jadi negara itu.

Komisi Militer Pusat partai, yang dipimpin oleh Kim, dianggap sebagai badan pembuat keputusan militer paling kuat di negara itu, di atas kementerian pertahanan.

Pengganti Pak datang saat Kim menyerukan pengembangan rudal balistik antarbenua baru dan persenjataan nuklir yang lebih besar untuk melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai kunci strategi pertahanan 2023 negara yang terisolasi itu.

Pak dengan cepat menaiki tangga militer dari komandan artileri bintang satu pada 2015, menjadi jenderal bintang empat pada 2020. Ia kemudian mendapat pujian karena berkontribusi pada kemajuan teknologi rudal jarak pendek negara itu.

Pada akhir 2020, Pak dipromosikan ke politbiro dan mendapatkan gelar marshal, pangkat militer tertinggi di bawah Kim, dan menjadi suara terdepan November lalu melawan latihan militer Korea Selatan-AS.

Seperti kebanyakan ajudan tinggi militer lainnya yang mengalami pasang surut berulang kali di bawah Kim, Pak sempat diturunkan pangkatnya pada pertengahan 2021. Ini terjadi setelah Kim menegur beberapa pejabat atas penanganan mereka terhadap kebijakan anti-virus corona Korea Utara, sebelum dipromosikan lagi beberapa bulan kemudian.

Pemecatan Pak terjadi meskipun Kim memuji kemajuan militer Korea Utara dalam pengembangan senjata selama pertemuan tersebut. Ini tidak seperti bidang lain di mana dia menunjukkan beberapa kesalahan dan menyerukan perbaikan.

Oh Gyeong-sup, pengamat di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional di Seoul, mengatakan bahwa ketegangan antar-Korea baru-baru ini meningkat atas intrusi pesawat tak berawak Korea Utara ke Selatan bisa memainkan peran.

Para pejabat di Seoul mengatakan Korea Selatan mengirim tiga pesawat tak berawak melintasi perbatasan sebagai tanggapan atas intrusi tersebut. Namun, tidak ada tanggapan dari Korea Utara, yang menurut Oh berarti Pak gagal mendeteksi pesawat tersebut.

"Pak mungkin bertanggung jawab atas kegagalan operasi keamanan," kata Oh.

Ri, penerus Pak, juga merupakan komandan militer senior yang memegang posisi penting termasuk kepala staf umum angkatan darat dan menteri pertahanan.

Baca juga: Kim Jong Un Minta Korut Buat Rudal Balistik dan Arsenal Nuklir Lebih Besar

REUTERS

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

8 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

9 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya