Diduga Tewaskan 19 Anak Uzbekistan, Produsen Obat Sirup India Hentikan Produksi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 Desember 2022 17:23 WIB

Logo Marion Biotech. REUTERS/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen obat sirup batuk India yang dikaitkan dengan kematian 19 anak di Uzbekistan telah menghentikan produksi semua obat. Menurut menteri kesehatan India Mansukh Mandaviya dan perusahaan, hal ini dilakukan setelah pemeriksaan oleh regulator obat pada Jumat 30 Desember 2022.

Baca juga: Uzbekistan: 18 Anak Tewas setelah Minum Obat Sirup dari India

Mandaviya mengatakan penyelidikan terus berlanjut, dan produksi dihentikan di unit Marion Biotech di Noida, di luar Delhi. Sementara seorang eksekutif senior perusahaan mengatakan mereka sedang menunggu laporan setelah pemeriksaan.

“Semua aktivitas manufaktur Marion Biotech di unit Noida telah dihentikan kemarin malam, sementara penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung,” tulis Mandaviya di Twitter pada Jumat.

Hasan Harris, legal head Marion Biotech mengatakan, “Kami menunggu laporan, pabrik sudah diinspeksi. Kami telah menghentikan produksi semua obat-obatan.”

Advertising
Advertising

Baik Marion Biotech maupun kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan media bahwa inspektur telah menemukan beberapa penyimpangan dari aturan manufaktur di salah satu unit produksi perusahaan.

Pada Kamis, media Uzbekistan melaporkan korban ke-19, dengan kematian seorang anak berusia satu tahun. Kementerian Kesehatan Uzbekistan sebelumnya mengatakan sedikitnya 18 anak meninggal di Kota Samarkand setelah mengonsumsi sirup Dok-1 Max buatan Marion Biotech.

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan sirup itu mengandung zat beracun, etilen glikol, dan diberikan dalam dosis yang lebih tinggi dari dosis standar untuk anak-anak. Ini dilakukan baik oleh orang tua mereka, yang mengira itu sebagai obat anti flu, atau atas saran apoteker.

Kementerian bahan kimia dan pupuk India mengeluarkan perintah pada Kamis, menetapkan spesifikasi untuk mengatur penjualan etilen glikol mulai akhir Maret.

Uzbekistan telah mengambil tindakan hukum terhadap perwakilan perusahaan di negara Asia Tengah, dan telah memerintahkan semua apotek untuk menarik tablet dan sirup Dok-1 Max.

Situs berita Uzbekistan uzdaily.uz pada Jumat melaporkan bahwa penjualan semua obat Marion Biotech untuk sementara dihentikan di Uzbekistan, mengutip Badan Pengembangan Industri Farmasi negara tersebut.

India dikenal sebagai 'apotek dunia', dan telah menggandakan ekspor farmasi selama dekade terakhir, menyentuh US$24,5 miliar pada tahun fiskal terakhir.

Kasus Uzbekistan mengikuti kematian setidaknya 70 anak di Gambia yang telah dikaitkan dengan sirup batuk dan pilek yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi.

Perusahaan tersebut membantah melakukan kesalahan, dan inspektur pemerintah India tidak menemukan kontaminasi dalam sampel uji sirup obat batuk terkait dengan kematian di Gambia dan mengatakan mereka memenuhi standar pemerintah.

Baca juga: Tewaskan 69 Anak di Gambia, Produksi Obat Batuk Bermasalah di India Dihentikan

ARAB NEWS

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

21 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

23 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya