Puncak Kematian COVID-19 di China Diprediksi pada 23 Januari, 25 Ribu Orang Tewas Sehari

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 Desember 2022 09:28 WIB

Beberapa kantong jenazah dijejerkan di sekitar tempat pemuatan di sebuah gedung, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Chongqing, Tiongkok, dirilis pada 22 Desember 2022. Seorang pejabat senior Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Rabu bahwa China mungkin sedang berjuang untuk mempertahankan penghitungan infeksi COVID karena mengalami lonjakan kasus yang besar. REUTERS/Sosial Media

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris memprediksi puncak kematian akibat gelombang baru COVID-19 di China terjadi pada 23 Januari 2023. Lembaga itu menyebut pada hari itu sebanyak 25 ribu orang tewas sehari dengan kematian kumulatif mencapai 584.000 orang sejak Desember.

Baca juga: Kematian akibat COVID-19 di China Diduga Lebih dari 5.000 Per Hari

Seperti dilansir Reuters Jumat 30 Desember 2022, lembaga ini juga pada Kamis menyebut bahwa sekitar 9.000 orang di China meninggal setiap hari akibat COVID-19. Prediksi ini hampir dua kali lipat perkiraannya dari sepekan yang lalu, karena infeksi melanda negara terpadat di dunia itu.

Infeksi COVID mulai menyebar ke seluruh China pada November, meningkat pesat bulan ini setelah Beijing menghapus kebijakan nol-COVID. Ini termasuk pengujian PCR reguler pada populasinya dan publikasi data kasus tanpa gejala.

Kematian kumulatif di China sejak 1 Desember kemungkinan mencapai 100.000 orang dengan total infeksi 18,6 juta, kata Airfinity dalam sebuah pernyataan. Lembaga itu menggunakan pemodelan berdasarkan data dari provinsi China sebelum perubahan baru-baru ini untuk melaporkan kasus diterapkan.

Advertising
Advertising

Airfinity memperkirakan infeksi COVID China mencapai puncak pertama pada 13 Januari dengan 3,7 juta kasus sehari. Lembaga itu juga memperkirakan 1,7 juta kematian di seluruh China pada akhir April, menurut pernyataannya.

Itu berbeda dengan beberapa ribu kasus yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan setiap hari, setelah jaringan nasional tempat pengujian PCR sebagian besar dibongkar karena otoritas beralih dari mencegah infeksi menjadi mengobatinya.

Sejak 7 Desember ketika China mengubah kebijakannya secara tiba-tiba, pihak berwenang telah melaporkan 10 kematian akibat COVID.

Pejabat kesehatan baru-baru ini mengatakan mereka mendefinisikan kematian akibat COVID adalah seseorang yang meninggal karena gagal napas yang disebabkan oleh COVID-19. China tidak memasukkan kematian akibat penyakit dan kondisi lain bahkan jika almarhum dinyatakan positif terkena virus tersebut.

Pada 28 Desember, jumlah kematian resmi COVID China mencapai 5.246 orang sejak dimulainya pandemi pada 2020. Kepala ahli epidemiologi China Wu Zunyou mengatakan pada Kamis bahwa tim di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berencana untuk menilai kematian secara berbeda.

“Tim akan mengukur perbedaan antara jumlah kematian dalam gelombang infeksi saat ini dan jumlah kematian yang diperkirakan seandainya epidemi itu tidak pernah terjadi,” kata Wu kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.

Dengan menghitung apa yang disebut "kematian berlebih", China akan dapat mengetahui apa yang berpotensi diremehkan, kata Wu.

Menurut situs web Airfinity pada 2020, mereka membangun "platform analisis dan intelijen kesehatan COVID-19 khusus pertama di dunia".

Baca juga: Covid-19 di China Kian Tak Terkendali: Rumah Sakit Penuh, Dokter Kewalahan

REUTERS

Berita terkait

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

2 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

3 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

8 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

8 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

12 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

13 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

17 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

17 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

25 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

PM Inggris Tolak Desakan untuk Menghentikan Penjualan Senjata ke Israel

25 hari lalu

PM Inggris Tolak Desakan untuk Menghentikan Penjualan Senjata ke Israel

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Rabu menolak seruan untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya