Ajakan Italia Wajibkan Turis China Tes Covid Ditolak Uni Eropa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 30 Desember 2022 08:30 WIB

Turis asal China antre di depan Hermes di Paris, 23 September 2015. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Italia mendesak seluruh Uni Eropa mengikuti jejaknya mewajibkan pelancong dari China untuk tes Covid-19 guna mencegah penyebaran virus corona.

Namun sejumlah anggota Uni Eropa melihat tes terhadap pendatang dari China tidak perlu dilakukan saat ini.

Italia menemukan separuh dari penumpang sebuah pesawat dari China yang men darat di Milan, positif Covid-19. Saat ini, China menghadapi peningkatan kasus harian setelah pemerintah mencabut pembatasan.

Pejabat kesehatan UE mengadakan pembicaraan Kamis pagi dan menekankan bahwa koordinasi sangat penting, tetapi tidak dapat menyepakati satu tindakan.

Ini bukan pertama kalinya negara-negara UE terpecah karena kebijakan Covid. Pada awal pandemi ada banyak perdebatan tentang apa yang harus dilakukan, dan persaingan yang memanas untuk membeli peralatan keselamatan, sebelum negara-negara anggota bersatu dan berhasil menempatkan - dan berbagi - vaksin.

Advertising
Advertising

Italia berharap UE akan memberlakukan tes Covid wajib untuk semua penumpang yang terbang dari China seperti yang dilakukan Roma, kaya Perdana Menteri Giorgia Meloni.

Skala wabah di China dan keraguan atas data resmi telah mendorong negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Jepang untuk memberlakukan aturan perjalanan baru pada pengunjung China saat Beijing mencabut pembatasannya.

Di UE, sejauh ini hanya Italia yang mewajibkan swab antigen Covid-19 untuk semua pelancong dari China. Ini berisiko tidak efektif jika negara lain di blok itu tidak melakukannya, padahal tidak ada pembatasan antar-negara.

Bandara utama di kota Milan Italia mulai menguji penumpang yang datang dari Beijing dan Shanghai pada 26 Desember dan menemukan bahwa hampir setengah dari mereka terinfeksi.

Sebelumnya, Brigitte Autran, kepala komite penilaian risiko kesehatan COVARS Prancis, mengatakan, bahwa dari sudut pandang ilmiah, tidak ada alasan pada tahap ini untuk mengembalikan kontrol di perbatasan.

Namun Autran mengatakan, ketentuan bisa berubah kapan saja, tetapi untuk saat ini situasinya terkendali dan tidak ada tanda-tanda varian Covid baru yang mengkhawatirkan di China.

Jerman dan Portugal juga mengatakan mereka melihat tidak perlu pembatasan perjalanan baru, sementara Austria telah menekankan manfaat ekonomi dari kembalinya turis China ke Eropa.

Inggris juga mengatakan tidak berencana untuk mengembalikan tes Covid bagi mereka yang datang ke negara itu.

Komite kesehatan UE, yang terdiri dari pejabat dari kementerian kesehatan di seluruh blok, mengakhiri pertemuannya dengan seruan untuk sikap bersatu.

"Kita perlu bertindak bersama dan akan melanjutkan diskusi," kata Komisi Eropa dalam tweet, tanpa menyebutkan kapan pembicaraan akan dilanjutkan.

Perbatasan China ditutup untuk orang asing sejak awal 2020, segera setelah virus corona pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, tetapi Beijing mengumumkan akan menghapus karantina bagi pelancong yang masuk mulai 8 Januari 2023.

Pembukaan kembali meningkatkan prospek turis China kembali ke tempat belanja di seluruh dunia, yang pernah menjadi pasar bernilai $255 miliar per tahun secara global.

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

2 hari lalu

5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

2 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

5 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya