Lavrov: Rusia Tolak Formula Perdamaian Zelensky

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Desember 2022 16:11 WIB

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menghadiri sesi kerja pertama KTT G20 di Bali, 15 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool

TEMPO.CO, JAKARTA--Rusia telah menolak "formula perdamaian" Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai dasar negosiasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yakin Kyiv masih belum siap untuk pembicaraan damai yang sebenarnya, mengatakan kepada kantor berita RIA yang dikelola pemerintah Kamis 29 Desember 2022.

Baca juga: Rusia Minta Ukraina Lepas Wilayah yang Dicaplok Jika Mau Damai

Lavrov juga mengatakan harapan Kyiv untuk mengusir Rusia dari Ukraina timur dan Krimea dengan bantuan Barat adalah "ilusi", lapor kantor berita itu seperti dikutip Reuters. Komentar diplomat veteran Rusia tersebut mewakili bukti terbaru dari jurang pemisah antara Moskow dan Kyiv, dan seberapa jauh peluang pembicaraan yang realistis untuk mengakhiri perang, sekarang di bulan kesebelas.

Pernyataan menteri luar negeri Rusia tampaknya bertentangan dengan komentar Presiden Vladimir Putin baru-baru ini yang menunjukkan kesediaan untuk kembali ke diplomasi. Amerika Serikat dan Ukraina menjuluki pernyataan Putin sebagai tidak tulus.

Beberapa jam setelah Lavrov menolak proposal Zelensky, pejabat Ukraina mengatakan negara itu diserang rudal Rusia, dengan ledakan di kota-kota besar, termasuk ibu kota Kyiv dan Kharkiv.

Advertising
Advertising

Zelensky dengan penuh semangat mendorong rencana perdamaian 10 poin dengan harapan Rusia menghormati dan memulihkan integritas teritorial Ukraina serta menarik semua pasukannya.

Namun, Moskow bersikeras Kyiv pertama-tama harus menerima aneksasi Rusia atas Luhansk dan Donetsk di timur, dan Kherson dan Zaporizhia di selatan. “Tidak akan ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Pada Kamis, Lavrov mengatakan Rusia akan terus membangun kekuatan tempur dan kemampuan teknologinya di Ukraina. Dia juga menekankan bahwa pasukan yang dimobilisasi telah menjalani “pelatihan serius” dan sementara banyak yang sekarang berada di lapangan, mayoritas belum berada di garis depan.

Lavrov juga mengatakan militer negaranya sedang mengerjakan rencana baru untuk menghentikan pasokan senjata dan amunisi yang dikirim dari luar negeri untuk pasukan Ukraina.

Ukraina, sementara itu, telah mengupayakan KTT perdamaian yang dipimpin oleh PBB pada Februari mendatang. Selama dua bulan terakhir, Zelensky telah mendesak para pemimpin kelompok G20 dan G7 untuk mendukung ide KTT, yang menurutnya akan fokus pada rencana perdamaiannya "secara keseluruhan atau beberapa poin tertentu secara khusus".

Pada Senin, Zelensky berbicara tentang formula perdamaiannya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi, yang negaranya akan memimpin G20 tahun depan. Sementara pemerintah India belum mengomentari rencana Zelensky, Modi mengatakan kepada pemimpin Ukraina itu bahwa New Delhi akan mendukung setiap inisiatif yang bertujuan mengakhiri konflik melalui diplomasi. Zelensky kemudian men-tweet bahwa dia “mengandalkan” dukungan India untuk rencananya.

Zelensky juga membahas rencana tersebut dengan Presiden AS Joe Biden selama kunjungannya ke Washington, DC pada pekan lalu. Pada Rabu, Zelenskyy mengatakan kepada parlemen negaranya untuk tetap bersatu dan memuji Ukraina karena membantu Barat "menemukan dirinya kembali".

“Warna nasional kita saat ini menjadi simbol keberanian internasional dan kegigihan seluruh dunia,” katanya dalam pidato tahunan yang diadakan secara tertutup.

Baca juga: Putin Membalas, Larang Rusia Jual Minyak ke Barat karena Harga Dibatasi

AL JAZEERA

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

18 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

6 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya