Australia Tak Wajibkan Turis Asal China Tes Covid-19
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Kamis, 29 Desember 2022 15:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Australia tetap mengizinkan pelancong dari China masuk ke negara itu tanpa harus tes PCR atau antigen, meskipun kasus harian Covid-19 di Tiongkok sedang meledak. "Kami akan menerima saran yang sesuai dari para ahli kesehatan," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese kepada Australian Broadcasting Corp (ABC), Kamis, 29 Desember 2022.
Langkah Australia ini berbeda dengan sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, yang mewajibkan pendatang dari China melakukan tes Covid dengan hasil negatif dua hari sebelum terbang, mulai 5 Januari 2022.
"Tidak ada perubahan dalam saran perjalanan saat ini, tetapi kami terus memantau situasinya, karena kami terus memantau dampak Covid di Australia dan juga di seluruh dunia," kata Albanese.
Sejak China melonggarkan langkah-langkah ketat untuk menghentikan penyebaran virus corona, negara tersebut telah mengalami lonjakan kasus, rumah sakit kewalahan dan mendorong negara-negara termasuk Amerika Serikat, India, dan Jepang untuk memberlakukan pembatasan pada pelancong dari daratan.
Australia dan China baru-baru ini melanjutkan dialog diplomatik setelah hubungan kedua negara mencapai titik terendah menyusul kritik dari Australia atas penanganan China terhadap Covid-19. Pada 2020, China memberlakukan sanksi perdagangan terhadap beberapa ekspor utama Australia.
Bulan ini, Menteri Luar Negeri Penny Wong menjadi menteri pertama Australia yang mengunjungi China sejak 2019.
Pada hari Kamis, Menteri Perdagangan Australia Don Farrell mengatakan dia bersedia mengunjungi China untuk membicarakan larangan Beijing atas impor jelai dan anggur Australia, yang saat ini menjadi subjek pengaduan Australia ke Organisasi Perdagangan Dunia.
"Ketika Anda memiliki sengketa perdagangan yang tidak dapat diselesaikan dengan diskusi, itulah satu-satunya alternatif Anda," kata Farrell kepada ABC. "Kami lebih suka duduk dan mendiskusikan masalah ini."
Albanese ketika ditanya Seven Network apakah dia berencana untuk mengunjungi China, mengatakan dia mengadakan pertemuan "sangat positif" dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 di Indonesia pada bulan November, tetapi "kita akan menunggu dan melihat sehubungan dengan kunjungan saya itu. Tidak ada yang direncanakan saat ini."
REUTERS