Inggris Pertimbangkan Pembatasan COVID-19 bagi Pendatang dari China

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Desember 2022 13:49 WIB

Turis yang terdampar di tengah wabah baru penyakit coronavirus (COVID-19) tiba di aula keberangkatan Bandara Internasional Haikou Meilan di Haikou, provinsi Hainan, China 11 Agustus 2022. cnsphoto via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Kamis 29 Desember 2022 mempertimbangkan rencana untuk menerapkan pembatasan COVID-19 bagi pendatang dari China. Hal ini dilaporkan Telegraph seperti dikutip Reuters. Pembatasan itu akan mencakup keharusan menjalani tes COVID-19.

Baca juga: Covid-19 di China Kian Tak Terkendali: Rumah Sakit Penuh, Dokter Kewalahan

Para pejabat dari departemen transportasi, dalam negeri dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) pada ahri ini dijadwalkan akan memutuskan apakah Inggris akan mengikuti kebijakan Amerika Serikat dan Italia.

Kedua negara itu telah memberlakukan pembatasan COVID-19 bagi pelaku perjalanan dari China, menurut laporan itu.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris sebelumnya mengatakan pada Rabu bahwa pembatasan itu "bukan sesuatu yang sedang kami cermati", kata laporan itu.

Advertising
Advertising

DHSC belum membalas permintaan Reuters untuk berkomentar.

AS mewajibkan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan dari China pada Rabu, sedangkan Italia telah mensyaratkan tes antigen dan pengurutan virus bagi semua pelaku perjalanan dari China.

Pasien Covid di China membanjiri rumah sakit. Rumah duka pun penuh karena gelombang Covid-19 yang melonjak telah menguras sumber dayanya. Dicabutnya kebijakan nol-Covid sebelumnya menjadi penyebab sistem kesehatan di negara tersebut semakin rapuh.

China pada bulan ini melepas kebijakan ketat Covid-19 untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi negaranya. Pencabutan pembatasan itu menyusul protes yang meluas terhadap kebijakan nol-Covid tersebut.

Beijing melaporkan tiga kematian baru terkait Covid-19 untuk Selasa, 27 Desember 2022. Angka kematian yang sedikit di tengah gelombang besar penyebaran virrus corona tersebut memicu keraguan sejumlah negara-negara.

Pada Rabu malam, 28 Desember 2022, Amerika Serikat menjadi negara kelima setelah India, Italia, Jepang, dan Taiwan yang mengatakan akan mewajibkan tes Covid-19 untuk pelancong dari China.

Tingkat vaksinasi keseluruhan China ada di atas 90 persen, tetapi tingkat untuk orang dewasa yang telah mendapatkan suntikan penguat turun menjadi 57,9 persen. Sementara menurut data pemerintah pekan lalu, untuk orang berusia 80 tahun ke atas tercatat 42,3 persen.

Negara ini memiliki sembilan vaksin Covid yang dikembangkan di dalam negeri yang disetujui untuk digunakan, tetapi tidak ada yang diperbarui untuk menargetkan varian Omicron yang sangat menular.

Baca juga: Separuh Penumpang Pesawat dari China ke Italia Positif Covid

REUTERS

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

12 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

15 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

1 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

2 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya