Hong Kong Cabut Sebagian Besar Aturan Covid-19, Masker Tetap Wajib

Kamis, 29 Desember 2022 18:37 WIB

Pelancong mengantre bus antar-jemput ke hotel karantina di Bandara Internasional Hong Kong, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di Hong Kong, Cina, 1 Agustus 2022. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Hong Kong John Lee akan mencabut aturan ketat Covid-19 mulai Kamis,29 Desember 2022. Penyesuaian kebijakan ini memungkinkan kedatangan turis asing ke wilayah tersebut tidak perlu lagi melakukan tes PCR wajib, sementara izin vaksin kota juga akan dihapus.

Baca: Cara Hong Kong Gaet Wisatawan Mancanegara Setelah Longgarkan Aturan Covid-19

Lee dalam jumpa pers pada Rabu, 28 Desember 2022, menyebut, semua pembatasan akan dilepas, kecuali bagi pemakaian masker. Penggunaan pelindung wajah di kota itu masih diwajibkan.

"Kota ini telah mencapai tingkat vaksinasi yang relatif tinggi yang membangun penghalang anti-epidemi. Hong Kong memiliki jumlah obat yang cukup untuk melawan Covid-19, dan petugas layanan kesehatan telah memperoleh banyak pengalaman dalam menghadapi pandemi," kata Lee.

Lee mengatakan pemerintahnya bertujuan untuk membuka kembali perbatasan dengan China daratan pada 15 Januari. Dia juga menyampaikan rencananya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang di perbatasan untuk memastikan pembukaan kembali secara tertib. Menurutnya, pihak berwenang telah mempersiapkan penghapusan semua pembatasan.

"Waktu yang tepat bagi kami untuk melakukan ini, setelah bersiap selama enam bulan untuk melakukan ini. Seluruh masyarakat sedang mempersiapkan ini. Kami melakukan semua ini sesuai dengan situasi epidemi lokal kami," ujar Lee menuturkan.

Advertising
Advertising

Persyaratan izin vaksin Hong Kong yang diberlakukan pada Februari menjadi keharusan bagi orang untuk mengakses sebagian besar tempat di Hong Kong. Aturan itu akan berakhir mulai Kamis, bersama dengan pembatasan jarak sosial seperti pertemuan lebih dari 12 orang di depan umum.

Selama hampir tiga tahun sebagian besar kebijakan kota ini mengikuti jejak China dalam menangani virus corona baru. Kedua tempat tersebut menjadi benteng terakhir dalam mengadopsi kebijakan nol-COVID. Penghapusan pembatasan kemungkinan akan menghasilkan peningkatan pelancong ke bekas jajahan Inggris yang sebelumnya dijauhi karena pembatasan yang ketat.

China pada bulan ini melonggarkan aturan Covid-19 untuk menyesuaikan perkembangan ekonomi negara tersebut. Beijing telah mengumumkan pencabutan wajib karantina bagi pelancong yang akan mulai berlaku 8 Januari 2023.

Pembatasan perjalanan antara Hong Kong dan daratan diberlakukan pada awal 2020. Pembukaan kembali ditunda beberapa kali karena wabah di Hong Kong atau daratan.

Pada Desember, otoritas mengumumkan, penumpang internasional yang tiba di Hong Kong sejak pertengahan bulan tidak lagi tunduk pada kontrol pergerakan terkait Covid-19 atau dilarang dari tempat-tempat tertentu.

Kelompok bisnis, diplomat, dan banyak penduduk mengecam aturan tentang pengendalian virus Corona di Hong Kong. Peraturan itu dianggap mereka mengancam daya saing dan kedudukannya sebagai pusat keuangan internasional. Aturan tersebut telah membebani ekonomi Hong Kong sejak awal 2020, akibatnya mempercepat eksodus bisnis, ekspatriat, dan keluarga lokal yang telah pergi di tengah upaya Beijing untuk lebih mengontrol bekas jajahan Inggris itu.

Simak: Ekspor UMKM Banten Tembus Hong Kong dan Timur Tengah, dari Makanan hingga Parfum

REUTERS

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

7 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

12 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya