Rusia Menembakkan 33 Roket ke Kherson Ukraina

Rabu, 28 Desember 2022 18:00 WIB

Sisa-sisa roket militer Rusia, yang menurut pakar amunisi Ukraina tidak meledak, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 21 Oktober 2022. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Ukraina melaporkan pasukan Rusia telah menembakkan 33 roket ke sasaran sipil di kota Kherson dalam kurun 24 jam atau hingga Rabu dini hari, 28 Desember 2022. Pertempuran Ukraina dan Rusia semakin intensif, dengan pasukan Moskow mengerahkan lebih banyak tank dan kendaraan lapis baja di garis depan.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam keterangan menyebut pasukan Rusia menyerang daerah berpenduduk di tepi kanan Sungai Dnipro dekat Kherson dengan mortir dan artileri. Rusia berulang kali membantah menargetkan warga sipil.

Polisi di samping bagian dari rudal jelajah Rusia yang ditembak jatuh oleh Pasukan Pertahanan Udara Ukraina, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina 16 Desember 2022. REUTERS

Advertising
Advertising

Pasukan Rusia meninggalkan Kherson pada bulan lalu setelah dipukul Ukraina. Akan tetapi pertempuran yang telah berlangsung 11 bulan itu telah memasuki fase yang lambat, serdadu Kyiv yang sempat berjaya kewalahan karena cuaca musim dingin telah tiba.

"Hanya ada sedikit perubahan dalam hal garis depan tetapi tekanan dari musuh telah meningkat, baik dalam hal jumlah orang maupun jenis dan jumlah peralatan," kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov.

Zhdanov memberikan padangan, pertempuran semakin intensif dengan Rusia mengerahkan kendaraan lapis baja dan tank.

Adapun pertempuran terberat terjadi di sekitar kota timur Bakhmut, sebuah kota hantu yang telah dibom. Wilayah itu telah coba diserbu Rusia selama berbulan-bulan dengan korban jiwa yang sangat besar.

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Lebih jauh medan tepat berada di utara, di kota Svatove dan Kreminna. Wilayah itu jadi tempat Ukraina mencoba untuk menyerang dan mematahkan garis pertahanan Rusia.

Reuters melihat api berkobar di sebuah bangunan tempat tinggal yang besar di Bakhmut. Tercatat populasi di kota itu sebelum perang 70 ribu jiwa. Sekarang wilayah itu menjadi reruntuhan, puing-puing berserakan di jalanan dan jendela di sebagian besar bangunan pecah.

"Bangunan kami hancur. Dulu ada toko di gedung kami, sekarang sudah tidak ada lagi," kata Oleksandr, 85 tahun, seraya menambahkan dia satu-satunya penghuni yang tersisa di sana.

Di dekatnya, Pilaheia, yang berusia 73 tahun mengatakan dia sudah lama terbiasa dengan "ledakan konstan".

Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan denazifikasi dan demiliterisasi, yang menurutnya merupakan ancaman bagi Rusia.

Rusia berangkat untuk menaklukkan Ukraina dalam beberapa hari, tetapi pasukannya dikalahkan di pinggiran ibu kota, Kyiv, pada musim semi dan dipaksa mundur dari daerah lain pada musim gugur.

Putin menanggapinya dengan memanggil ratusan ribu tentara cadangan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Baik Rusia dan Ukraina belum mencapai satu kondisi untuk duduk berunding.

REUTERS

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya