Dewan Keamanan PBB Mengecam Taliban yang Larang Perempuan Sekolah

Rabu, 28 Desember 2022 13:30 WIB

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 28 Desember 2022, menyerukan partisipasi penuh, setara dan bermakna bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan. Organisasi itu mengecam pemerintahan pimpinan Taliban yang melarang perempuan yang kuliah atau bekerja untuk kelompok bantuan kemanusiaan (LSM).

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati melalui konsensus, dewan beranggotakan 15 orang itu mengatakan melarang perempuan dan anak perempuan datang ke sekolah menengah dan universitas di Afghanistan, lalu mengikuti pelajaran, merupakan erosi yang meningkat untuk menghormati HAM dan kebebasan fundamental.

"(Pembatasan itu adalah) Pelanggaran HAM yang tidak dapat dibenarkan dan harus dicabut. Tindakan untuk mengecualikan dan membungkam perempuan dan anak perempuan terus menyebabkan penderitaan luar biasa dan kemunduran besar bagi potensi rakyat Afghanistan," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Twitter pada Selasa, 27 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Sekjen PBB Antonio Guterres menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf

Universitas dilarang menerima mahasiswi diumumkan Taliban saat Dewan Keamanan PBB di New York bertemu membahas kondisi Afghanistan pada Minggu lalu. Anak perempuan di Afghanistan sebelumnya sudah dilarang masuk sekolah menengah sejak Maret 2022.

Sementara Dewan Keamanan mengatakan larangan terhadap pekerja kemanusiaan perempuan, yang diumumkan pada Sabtu, 24 Desember 2022, akan berdampak signifikan dan langsung untuk operasi kemanusiaan di negara itu, termasuk yang dilakukan oleh PBB

"Pembatasan ini bertentangan dengan komitmen yang dibuat oleh Taliban kepada rakyat Afghanistan serta harapan masyarakat internasional," kata Dewan Keamanan.

Dewan Keamanan PB dalam keterangannya juga menyatakan dukungan penuh untuk misi politik PBB di Afghanistan, yang dikenal sebagai UNAMA.

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Empat kelompok bantuan global utama, yang upaya kemanusiaannya telah menjangkau jutaan warga Afghanistan, mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menghentikan sementara operasional karena mereka tidak dapat menjalankan program tanpa staf perempuan.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan pekan lalu menyatakan 97 persen warga Afghanistan hidup dalam kemiskinan, dua pertiga populasi membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. Sedangkan ada 20 juta orang menghadapi kelaparan akut dan 1,1 juta gadis remaja dilarang bersekolah.

Rezim Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu. Mereka sebagian besar melarang pendidikan bagi anak perempuan ketika terakhir berkuasa dua dekade lalu, tetapi mengatakan kebijakan mereka telah berubah. Pemerintahan yang dipimpin Taliban belum diakui secara internasional.

REUTERS

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

2 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

2 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

3 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

3 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

3 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

4 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya