Rusia Ultimatum Ukraina: Menyerah Sekarang atau Militer yang Selesaikan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 27 Desember 2022 10:17 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, didampingi Gubernur Wilayah Tula Alexei Dyumin (kiri) dan Direktur Jenderal Shcheglovsky Val Alexei Visloguzov mengunjungi pabrik pembuatan mesin Shcheglovsky Val, anak perusahaan Biro Desain Instrumen KBP, di Tula, Rusia 23 Desember 2022. Sputnik/Rusia Kantor Pers Kepresidenan/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengultimatum Ukraina untuk menyetujui proposal Moskow, termasuk menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia, atau tentaranya akan memutuskan masalah tersebut. Ancaman ini disampaikan Senin, 26 Desember 2022, sehari setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan dia terbuka untuk negosiasi.

Kyiv dan sekutu Baratnya menolak tawaran Putin untuk dialog karena pasukan Rusia terus menghantam kota-kota Ukraina dengan rudal dan roket, serta tuntutan agar wilayah yang dikuasai Moskow tidak diutak-atik. Ini artinya Ukraina haris mengakui penaklukannya atas seperlima wilayahnya.

Kyiv mengatakan akan berjuang sampai Rusia mundur.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata Lavrov kepada kantor berita TASS.

"Intinya sederhana: Penuhi tuntutan ini untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia."

Advertising
Advertising

Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, menyebutnya sebagai "operasi khusus" untuk "denazifikasi" dan demiliterisasi Ukraina, yang menurutnya merupakan ancaman bagi Rusia. Kyiv dan Barat mengatakan invasi Putin hanyalah perampasan tanah imperialis.

Saat perang memasuki bulan ke-11, pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit di timur dan selatan Ukraina, setelah kemunduran medan perang yang memalukan.

Pada hari Senin, sebuah pesawat tak berawak yang diyakini milik Ukraina menembus ratusan kilometer melalui wilayah udara Rusia, menyebabkan ledakan mematikan di pangkalan utama pembom strategis Moskow dalam serangan terbaru untuk mengungkap celah dalam pertahanan udaranya.

Sebuah drone yang dicurigai menyerang pangkalan yang sama pada 5 Desember.

Moskow pada hari Senin mengatakan telah menembak jatuh drone di pangkalan udara Engels, di mana tiga tentara tewas. Ukraina tidak berkomentar, di bawah kebijakan tentang insiden di dalam Rusia.

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

18 jam lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

20 jam lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

23 jam lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya