Vladimir Putin Siap Negosiasi, Ukraina Menolak

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Desember 2022 20:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara yang dipublikasi pada Minggu, 25 Desember 2022 mengungkap pihaknya siap bernegosiasi dengan seluruh pihak yang terlibat dalam perang Ukraina. Hanya saja, Kyiv dan para pendukungnya dari negara-negara Barat menolak ajakan ini.

Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, yang kini telah berubah menjadi konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II dan konfrontasi terbesar antara Moskow dengan negara-negara Barat sejak 1962 atau saat terjadi krisis rudal Kuba.

Asap mengepul setelah serangan pesawat tak berawak Rusia, yang oleh otoritas setempat dianggap sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 buatan Iran, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich

Baca juga:Putin Perintahkan Industri Senjata Tingkatkan Pasokan untuk Perang Ukraina

Advertising
Advertising

Kremlin mengatakan akan bertempur hingga seluruh tujuannya tercapai. Sedangkan Kyiv bertekad tidak akan beristirahat hingga semua tentara Rusia keluar dari teritorialnya, termasuk Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014.

“Kami siap bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat agar bisa menerima sejumlah solusi. Namun itu semua terserah mereka. Bukan kami yang menolak bernegosiasi, tapi mereka,” kata Presiden Putin dalam wawancara dengan stasiun televisi Rossiya 1

Kepala CIA William Burns mengatakan saat sebagian besar konflik berakahir di meja negosiasi, penilaian CIA memperlihatkan Rusia belum serius soal negosiasi yang sesungguhnya untuk mengakhiri perang.

Presiden Putin sebelumnya mengatakan pihaknya sudah bertindak sesuai arah yang benar, terkait apa yang terjadi di Ukraina saat ini. Sebab negara-negara Barat, yang dipimpin Amerika Serikat, telah mencoba memecah-belah Rusia. Washington menyangkal tuduhan ingin meruntuhkan Rusia.

“Saya yakin kami bertindak sesuai arah yang benar. Kami sedang mempertahankan kepentingan nasional kami, kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Kami tidak punya pilihan lain selain melindungi warga negara kami,” ujar Presiden Putin.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia

Sumber: Reuters

Baca juga:Mario Draghi: Hanya Vladimir Putin yang Bisa Akhiri Konflik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

5 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya