Volodymyr Zelensky: Bantuan Anda Bukan Amal, Tapi Investasi Keamanan Global

Kamis, 22 Desember 2022 14:30 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 22 Desember 2022. Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada Kongres AS pada hari Rabu bahwa bantuan puluhan miliar dolar yang telah disetujui untuk membantunya melawan invasi Rusia bukanlah amal, tetapi investasi dalam keamanan global. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meyakinkan Kongres Amerika Serikat kalau bantuan ke Ukraina adalah investasi dalam demokrasi dan bukan sumbangan cuma-cuma. Zelensky pun mendesak lebih banyak bantuan dalam upaya negaranya melawan Rusia.

"Uang Anda bukan amal. Ini adalah investasi dalam keamanan global dan demokrasi yang kami tangani dengan cara yang paling bertanggung jawab," kata Zelensky berbicara dalam bahasa Inggris dalam sesi bersama Senat dan Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Rabu, 21 Desember 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berpidato pada pertemuan bersama Kongres AS di House Chamber of U.S. Capitol di Washington, AS, 22 Desember 2022. Zelenskiy mengatakan kepada anggota parlemen di parlemen bahwa dia berharap mereka akan terus mendukung Ukraina secara bipartisan - poin utama karena Partai Republik akan mengambil mayoritas. REUTERS/Jonathan Ernst

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya itu, Zelensky meminta dukungan bipartisan. "Dunia sangat terhubung untuk memungkinkan negara mana pun berdiri bersama dan merasa aman," katanya.

Pernyataan Zelensky terucap saat beberapa kelompok Partai Republik Amerika Serikat menyuarakan skeptisisme mengenai pengiriman begitu banyak bantuan ke Ukraina. Sebuah strategi untuk mengambil kendali DPR Amerika dari Partai Demokrat pada 3 Januari 2022. Beberapa Republikan garis keras bahkan mendesak diakhirinya bantuan dan audit untuk melacak bagaimana uang yang dialokasikan telah dibelanjakan.

Sebelum menyampaikan pernyataan di Kongres Amerika, Zelensky yang mengenakan celana dan sweter hijau zaitun khasnya, bertemu Presiden Joe Biden, yang menyerukan agar dukungan terus mengalir pada 2023. Lawatan Pemimpin Ukraina ke Amerika Serikat itu merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri di masa perang.

Saat anjangsana Zelensky ke Washington, Amerika Serikat mengumumkan tambahan bantuan militer senilai USD$1,85 miliar atau Sekitar Rp28,8 triliun untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot untuk membantunya menangkal rentetan rudal Rusia. Zelensky mengatakan sistem Patriot merupakan langkah penting dalam menciptakan perisai udara.

"Ini adalah satu-satunya cara kita dapat menghilangkan instrumen teror utama negara teroris - kemungkinan untuk menyerang kota kita, energi kita. Kami ingin mendapatkan lebih banyak Patriot... kami sedang berperang," kata Zelensky pada konferensi pers Gedung Putih, berdiri di samping Biden.

Baca juga: Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Zelensky bergabung dengan daftar panjang para pemimpin dunia yang mengunjungi rapat gabungan Senat dan DPR Amerika. Tradisi dimulai pada 1874 dengan kunjungan Raja Kalakaua Hawaii, kemudian lawatan di masa perang legendaris Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, hingga sejumlah raja, ratu dan satu paus.

Anggota DPR dan senator dari kedua belah pihak melompat berdiri untuk menyemangati pidato Zelensky saat dia menyamakan pertempuran negaranya dengan Perang Dunia Kedua, bahkan Revolusi Amerika.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada Februari 2022, untuk menyingkirkan kaum nasionalis dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan Barat menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang agresi yang tidak beralasan.

Ukraina telah berulang kali diserang Rusia yang menargetkan infrastruktur energinya dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air mengalir di tengah musim dingin yang membekukan. Duta Besar Rusia untuk Amerika Anatoly Antonov, seperti dikutip TASS, mengatakan kunjungan Zelensky menegaskan bahwa pernyataan Washington tentang tidak menginginkan konflik dengan Rusia hanyalah kata-kata kosong.

Antonov menyebut tindakan provokatif Amerika di Ukraina mengarah pada eskalasi yang konsekuensinya tidak mungkin dibayangkan. Pada pekan lalu, Moskow mengatakan, jika sistem Patriot dikirim ke Ukraina, maka itu akan menjadi target yang sah untuk serangan Rusia.

Militer Ukraina pada Rabu, 21 Desember 2022, melaporkan, pasukan Rusia menyerang sasaran di wilayah Zaporizhzhia dan mendorong untuk bergerak maju di dekat kota garis depan timur, Bakhmut dan Avdiivka yang babak belur, titik fokus pertempuran di wilayah Donetsk.

Sementara Putin telah berjanji untuk memberikan militernya apa pun yang diperlukan untuk menuntut perang mendekati akhir bulan ke-10 dan mendukung rencana untuk meningkatkan ukuran angkatan bersenjata lebih dari 30 persen.

REUTERS

Baca juga: Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

13 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya