Ukraina Ambil Langkah Hukum terhadap Pendeta Pro-Moskow

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Desember 2022 18:00 WIB

Petugas penegak hukum Ukraina berdiri di samping pintu masuk ke kompleks biara Kyiv Pechersk Lavra, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 22 November 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat tinggi keamanan Ukraina memerintahkan tindakan hukum terhadap tujuh pendeta senior, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada Minggu. Ini merupakan aksi terbaru dalam penindakan terhadap cabang Gereja Ortodoks yang memiliki hubungan lama dengan Moskow.

Baca juga: Dinas Keamanan Ukraina Menggerebek Biara Kyiv, Curigai Sabotase Rusia

Para pendeta tersebut termasuk di antara para pemimpin Ortodoks yang diketahui bersimpati pada invasi Rusia selama 10 bulan terakhir di Ukraina.

Kremlin mengatakan mereka melindungi para penutur Bahasa Rusia dan telah mencaplok empat wilayah yang mereka sebut secara historis sebagai tanah Rusia.

"Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa tidak ada ikatan yang dapat ditarik oleh negara agresor yang dapat menyebabkan masyarakat Ukraina menderita," kata Zelensky saat mengumumkan langkah tersebut dalam pidato videonya pada Minggu malam seperti dilansir Reuters Senin 12 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan Ukraina, semua aset dari ketujuh pendeta tersebut disita. Mereka juga dilarang melakukan berbagai aktivitas ekonomi dan hukum serta dijatuhi larangan perjalanan secara de facto.

Mayoritas warga Ukraina beragama Kristen Ortodoks dan persaingan sengit terjadi antara cabang gereja yang secara historis terkait dengan Moskow dengan gereja independen yang diproklamirkan setelah kemerdekaan Ukraina dari kekuasaan Soviet pada 1991.

Gereja yang terkait dengan Moskow memutus hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Namun, banyak warga Ukraina tetap curiga dengan motif gereja tersebut.

Adapun Gereja Rusia dengan sepenuh hati mendukung invasi tersebut.

Dewan Keamanan Ukraina pada November memerintahkan penyelidikan terhadap aktivitas gereja yang terkait Moskow itu dan sedang mempertimbangkan pembuatan undang-undang untuk membatasi aktivitas mereka.

Dinas keamanan SBU Ukraina telah melakukan sejumlah penggerebekan terhadap properti milik gereja yang terkait dengan Moskow. Sementara, pada pekan lalu mereka juga menuding seorang pendeta senior terlibat dalam aktivitas anti-Ukraina dengan mendukung kebijakan Moskow dalam sejumlah unggahan di media sosial.

Juru bicara gereja yang terkait dengan Moskow pekan lalu mengatakan bahwa mereka selalu bertindak dalam kerangka hukum Ukraina. “Tidak ada dasar hukum yang membenarkan upaya untuk menekan para pengikut kami.”

Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev menggambarkan pihak berwenang di Kyiv sebagai "pemuja setan" dan "musuh Kristus dan kepercayaan Ortodoks".

Baca juga: Sejumlah Pendeta di Ukraina Disidang karena Dianggap Dukung Rusia

REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

19 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya