Etnis Serbia di Kosovo Tembaki Polisi, Beograd Usul Kirim Pasukan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 11 Desember 2022 17:00 WIB

Presiden Kosovo Hashim Tachi saat konferensi pers ketika dia mengundurkan diri dari kepresidenan untuk menghadapi tuntutan kejahatan perang di pengadilan khusus Kosovo, Pristina, Kosovo, 5 November 2020.[REUTERS/Laura Hasani]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga keturunan Serbia di Kosovo dan polisi saling tembak di wilayah utara negeri itu, Sabtu, 10 Desember 2022. Suasana tegang ini buntut dari ditangkapnya seorang warga etnis Serbia yang baru mundur dari jabatannya sebagai kepala polisi di wilayah itu, sehari sebelumnya.

Situasi di wilayah utara Kosovo, yang dihuni mayoritas warga keturunan Serbia ini sering panas sehingga presiden Kosovo Vjosa Osmani pada hari Sabtu mengumumkan bahwa pemilihan lokal di daerah itu akan ditunda hingga 23 April 2023. Pemilihan telah dijadwalkan pada 18 Desember tetapi warga etnis Serbia mengatakan mereka akan memboikot pemilihan.

Polisi mengatakan blokade menghentikan lalu lintas dan mereka dipaksa untuk menutup dua penyeberangan perbatasan antara Kosovo dan Serbia.

"Unit kepolisian, untuk membela diri, dipaksa untuk menanggapi dengan senjata api kepada para penjahat yang berlari ke arah yang tidak diketahui," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Tembakan juga terdengar di lokasi lain di bagian utara negara itu.

Advertising
Advertising

Polisi di Pristina mengatakan mantan polisi Dejan Pantic ditangkap karena diduga menyerang kantor komisi pemilihan, petugas polisi dan pejabat pemilihan pada hari Selasa.

Walikota Serbia di Kosovo Utara, bersama dengan hakim lokal dan sekitar 600 petugas polisi, mengundurkan diri bulan lalu sebagai protes atas keputusan pemerintah untuk menggantikan plat nomor mobil yang dikeluarkan Beograd dengan yang dikeluarkan oleh Pristina.

"Serbia telah menginstruksikan struktur ilegalnya untuk membuat barikade di Kosovo Utara. Beograd memikul tanggung jawab penuh atas eskalasi apa pun," kata Blerim Vela, Kepala Staf Presiden Kosovo di Twitter.

Sebelumnya, polisi Kosovo menangkap warga etnis Serbia karena dicurigai mengambil bagian dalam serangan bersenjata terhadap patroli polisi. Pada hari Kamis, seorang polisi terluka dalam serangan terhadap patroli setelah jajaran polisi di daerah itu diperkuat oleh petugas non-Serba setelah pengunduran diri massal.

Dalam konferensi pers, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan dia akan meminta misi penjaga perdamaian KFOR NATO untuk membiarkan Serbia dan Kosovo mengerahkan pasukan dan polisi, meskipun dia mengakui tidak ada kemungkinan izin diberikan.

Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada 2008 dengan dukungan Barat, setelah perang 1998-1999 di mana NATO turun tangan untuk melindungi mayoritas Albania.

REUTERS

Berita terkait

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

4 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

22 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

24 hari lalu

Para Menteri NATO Pertimbangkan Dana Militer 100M Euro untuk Ukraina

Dana ini akan memberikan NATO sebuah peran yang lebih langsung dalam membantu Ukraina dalam melawan invasi Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

30 hari lalu

Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

30 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

33 hari lalu

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

33 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

33 hari lalu

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

34 hari lalu

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya perdagangan orang, 9 WNI yang hendak dipekerjakan ke Serbia. Simak sederet fakta atas kasus TPPO itu

Baca Selengkapnya