Bom Astanaanyar Bandung, AS Ingatkan Punya Kerja Sama Kontraterorisme

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 7 Desember 2022 18:00 WIB

Polisi anti teror dan tim penjinak bom menyisir sekitar lokasi bom bunuh diri yang meledak di kantor Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, 7 November 2022. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Asatanaanyar bergerak sendiri alias lone wolf. Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh pihak BNPT. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat Sung Y. Kim menyebut pihaknya akan memantau situasi seputar bom Astanaanyar, Bandung, yang diduga melibatkan jaringan terorisme. Dia menyebut AS akan tetap berhubungan dengan otoritas penegak hukum yang relevan.

"Dan saya harus menyebutkan bahwa kami memiliki kerja sama penegakan hukum yang sangat kuat dengan berbagai lembaga di Indonesia. Itu, tentu saja, termasuk upaya kontraterorisme," kata Kim saat jumpa pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022.

Bom di Mapolsek Astanaanyar, Bandung terjadi pada Rabu pagi. Ledakan itu menewaskan 2 orang yakni pelaku dan satu orang polisi. Kejadian ini juga mengakibatkan 3 anggota polisi luka berat, dan 4 luka ringan.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan pelaku bom bunuh diri itu bergerak sendiri. Meski begitu, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami mengenai jaringan dari pelaku terorisme ini.

"Tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," kata Boy kepada wartawan, Rabu 7 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Boy menduga, jika ditilik dari modus operandi penyerangan, bom bunuh diri tersebut berhubungan dengan jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun penyelidikan lebih lanjut, masih perlu dilakukan guna memastikan hal tersebut.

Kim mengaku sangat sedih mendengar berita bom itu. Pihaknya mengikuti perkembangan dengan cermat. "Dan atas nama Kedutaan Besar Amerika Serikat, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada mereka yang terkena dampak dari kejadian ini," katanya.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers mengatakan, pelaku bom bunuh diri diyakini berafiliasi dengan kelompok yang terinspirasi Negara Islam, JAD. Pelaku sebelumnya telah dipenjara atas tuduhan terorisme,

Pelaku yang diidentifikasi bernama Agus Sujatno, dibebaskan pada akhir 2021. Penyelidik telah menemukan lusinan dokumen berisi protes terhadap KUHP baru yang dianggap kontroversial.

"Kami menemukan puluhan surat kabar yang memprotes KUHP yang baru disahkan," katanya.

DANIEL AHMAD, REUTERS, HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL

Berita terkait

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

5 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

7 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

9 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

10 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

13 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

15 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

20 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

24 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

24 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya