Mengenang Nelson Mandela dan Pengaruh Perjuangannya Sampai Sekarang

Selasa, 6 Desember 2022 13:35 WIB

Hasil karya seni efek optik yang bergambarkan sosok Nelson Mandela,hasil karya pelukis dari Pantai Gading, Aristide Kouame (26) dari sandal jepit karet bekas di bengkelnya di Abidjan, Pantai Gading 3 Agustus 2021. REUTERS/Luc Gnago made by the Ivorian painter Aristide Kouame 26, who paints optical effects with worn soles is pictured in his workshop in Abidjan, Ivory Coast, on August 2, 2021. Picture taken August 2, 2021. REUTERS/Luc Gnago NO RESALES. NO ARCHIVES.

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan tahun silam, pada 5 Desember 2013, mantan presiden dan aktivis Nelson Mandela meninggal dunia. Ia wafat dalam usia 95 tahun setelah sakit infeksi paru-paru selama lima bulan sebelum kematiannya. Kepergian Nelson Mandela meninggalkan banyak pengaruh dari jejak perjuangannya.

Perjuangan Nelson Mandela

1. Menentang apartheid

Mengutip Reuters, selama ratusan tahun Afrika Selatan telah diikuasai penjajah Belanda dan Inggris. Perlahan terus merampas kekuasaan dan hak penduduk Afrika. Pada 1948, sistem pemisahan ras atau apartheid diperkenalkan untuk menetapkan hukum yang telah dipraktikkan berabad-abad sebelumnya.

Advertising
Advertising

Sistem apartheid memastikan populasi kulit putih Afrika Selatan yuang jumlahnya kurang dari 10 persen penduduk akan berkuasa. Sedangkan orang kulit berwarna dan khususnya kulit hitam Afrika akan mempertahankan status yang rendah, bahkan tidak ada hak untuk memilih.

Baca: Jejak Panjang Nelson Mandela Melawan Praktik Apartheid di Afrika Selatan

2. Emansipasi

Merujuk Global Citizen, saat masih menjabat presiden, Nelson Mandela selama pidato kenegaraan pertamanya pada 1994 menyatakan komitmennya terhadap emansipasi wanita. Ia menyerukan kesetaraan gender di seluruh Afrika Selatan.

Ia menekankan, semua struktur pemerintahan harus memahami kebebasan tidak bisa dicapai kecuali perempuan telah dibebaskan dari segala bentuk penindasan.Saat Mandela terpilih sebagai presiden, perempuan masih menduduki 2,7 persen kursi di parlemen Afrika Selatan. Pada 2013, perempuan telah mencapai 44 persen dari anggota legislatif.

3. Aktivis HIV dan AIDS

Di akhir masa kepemimpinannya, Mandela menjadi juru kampanye yang gigih untuk kesadaran terhadap HIV dan AIDS. Pada 2000, ketika penyakit itu semakin rentan Mandela bergabung dengan para aktivis yang menyerukan pengakuan HIV dan AIDS juga tindakan untuk mencegahnya.

Pada 2003, Yayasan Nelson Mandela meluncurkan rangkaian konser yang membawa AIDS ke garis depan isu global. Konser itu telah mengumpulkan banyak uang untuk penelitian dan advokasi AIDS.

Nelson Mandela merupakan aktivis antiapartheid dari anggota terkemuka Kongres Nasional Afrika (ANC). Ia berusaha mengembalikan demokrasi di Afrika Selatan dan membentuk kembali struktur kekuasaan yang adil.

4. Perlakuan manusiawi

Merujuk situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, Nelson Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara selama perjuangannya untuk hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi dan perdamaian.

Majelis Umum PBB dalam resolusi 70/175 pada 17 Desember 2015 mengadopsi rangkaian Aturan Minimum Standar PBB untuk Perlakuan Tahanan yang telah direvisi. Itu dikenal sebagai Aturan Nelson Mandela. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Obat-obatan dan Kejahatan (UNODC) ditunjuk berfungsi sebagai pemelihara aturan ini agar memperlakukan narapidana secara manusiawi.

Baca: Persahabatan Hangat Ratu Elizabeth II dan Nelson Mandela, Pernah Bercanda Soal Berat Badan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

10 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

10 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya