Ukraina Tuding Rusia di Balik Teror Mata Binatang Kedubes di Eropa dan AS

Reporter

Tempo.co

Senin, 5 Desember 2022 09:58 WIB

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba saat jumpa pers bersama wartawan Asia, Rabu, 17 Agustus 2022. Sumber: Daniel Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia yang berada di belakang lebih dari selusin bom surat maupun teror paket mata binatang yang dikirim ke kantor Kedutaan Besar Ukraina di seluruh dunia. “Kampanye ini ditujukan untuk menyebarkan rasa takut,” kata Dmytro Kuleba kepada Matthew Chance dari CNN dalam sebuah wawancara eksklusif di Kyiv pada Jumat pekan lalu.

Ketika ditanya siapa yang diduganya berada di balik surat-surat itu, Kuleba mengatakan, “Saya merasa tergoda untuk langsung menyebutkan Rusia, karena pertama-tama Anda harus menjawab pertanyaan, siapa yang diuntungkan?"

“Mungkin respons teror ini adalah jawaban Rusia atas kengerian diplomatik yang kami ciptakan untuk Rusia di arena internasional, dan begitulah cara mereka mencoba melawan saat kalah dalam pertempuran diplomatik yang sebenarnya satu demi satu.”

Dia mengatakan bahwa Rusia bertanggung jawab secara langsung atas teror bom surat maupun mata binatang. Pihak lain yang diduga berad di balik peristiwa itu adalah seseorang yang bersimpati (dengan) perjuangan Rusia dan mencoba menyebarkan ketakutan. "Kesimpulan akan dibuat oleh penyelidik, tapi saya pikir kedua versi ini paling masuk akal."

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova hanya menanggapi pernyataan Kuleba dengan satu kata, "psiko."

Advertising
Advertising

Ada 17 kasus kedutaan menerima bom surat, surat bom palsu, atau surat yang mengandung bagian binatang, seperti mata sapi dan babi, ujar Kuleba.

Ia memperlihatkan gambar salah satu surat yang berisi bola mata babi di dalam amplop. “Itu dimulai dengan ledakan di kedutaan Ukraina di Spanyol,” kata Kuleba. "Tapi yang terjadi setelah ledakan ini lebih aneh, dan saya bahkan akan mengatakan sakit."

Kuleba mengacu pada ledakan yang terjadi pada hari Rabu di kedutaan Ukraina di Madrid, melukai seorang karyawan Ukraina yang sedang menangani surat yang ditujukan kepada duta besar di Spanyol. Para pejabat Spanyol mengatakan Kamis sebuah bom surat juga dikirim ke perdana menteri negara itu pekan lalu dan satu lagi ke kedutaan AS.

Kedutaan Kyiv di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia, Italia, Austria, dan konsulat jenderal di Naples dan Krakow, juga telah menerima paket mencurigakan, menurut Oleh Nikolenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina. "Paket-paket itu direndam dalam cairan dengan warna yang khas dan memiliki bau yang sesuai," katanya. "Kami sedang memeriksa arti dari pesan ini."

Selain paket mencurigakan, Nikolenko mengatakan pintu masuk ke kediaman Duta Besar di Vatikan dirusak. Kedutaan Besar Ukraina di Kazakhstan menerima laporan ancaman bom, yang kemudian tidak dikonfirmasi.

Nikolenko juga menyatakan bahwa Kedutaan Besar Ukraina di Amerika Serikat menerima surat dengan fotokopi artikel kritis tentang Ukraina. Sebagian besar amplop dikirim dari Eropa.

Polisi Ceko men-tweet bahwa konsulat di Brno dan sekitarnya, termasuk taman kanak-kanak, dievakuasi Jumat. Setelah menyelidiki paket tersebut, polisi mengatakan paket itu tidak berisi bahan peledak. Polisi juga menambahkan bahwa mereka tidak memiliki informasi yang mengindikasikan orang-orang di konsulat atau sekitarnya berada dalam bahaya.

CNN

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

17 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya