TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengumumkan akan menggelar Bali Democracy Forum yang ke-15 secara tatap muka pada Kamis, 8 Desember 2022. Tema yang diangkat adalah Democracy in a Changing World; Leadership and Solidarity.

Baca juga: Menlu Cina di Bali Democracy Forum: Demokrasi Tak Bisa Dipaksakan Negara Lain

"Kepemimpinan dalam demokrasi banyak tantangan. Adanya kemunduran demokrasi, regresi, dan ketidakjelasan arah demokrasi ke depan seperti apa, kalau kita bicara mengenai sistem demokrasi internasional, multilateral," kata Faizasyah usai jumpa pers Kemlu RI di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

Saat pengarahan media, Faizasyah mengatakan, forum demokrasi itu akan diikuti baik oleh negara yang menganut sistem demokrasi ataupun yang masih belajar berdemokrasi. Jumlah pasti peserta akan terus diperbaharui, tetapi ada 57 negara dan observer dari 74 negara serta organisasi internasional yang sudah tercatat.

Acara itu akan didahului oleh Civil Society dan Media Forum, sebagai bentuk keterlibatan warga sipil. Kemlu juga akan memberikan kesempatan untuk mahasiswa untuk berpartisipasi.

Nantinya forum akan dibagi dua sesi, pagi dan siang hari, untuk yang hadir secara fisik. Dua babak itu masing-masing akan diisi oleh dua menteri perwakilan negara-negara partisipan dan dua ahli.

"Kita berharap tentunya Bali Democracy Forum kali ini bisa betul betul akan memperoleh berbagai perspektif dari berbagai kawasan, tidak hanya Asia Pasifik tetapi juga dari berbagai negara di kawasan lainnya bisa berkontribusi dalam diskusi," kata Faizasyah.

Selain Bali Democracy Forum, dalam waktu berdekatan Kemlu RI juga akan menggelar International Conference on Afghan's Women Education (ICAWE), Indonesia-Pacific Forum for Development (IPFD) di Bali.

Baca juga: Indonesia Tak Undang Myanmar ke Bali Democracy Forum, Ini Sebabnya

DANIEL AHMAD