Piala Dunia 2022 , Demonstran Iran Merayakan Kemenangan AS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 30 November 2022 12:19 WIB

Anggota Pussy Riot mengenakan T-Shirt untuk mendukung wanita Iran selama pertandingan antara Iran dan Amerika Serikat di Piala Dunia FIFA Qatar 2022 di Doha, Qatar 29 November 2022. Cinema for Peace Foundation/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para pengunjuk rasa di Iran melepaskan kembang api dan merayakan kekalahan tim nasional atas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022. Berdasarkan unggahan video di media sosial, demonstran menyalakan kembang api setelah Amerika Serikat mencetak gol pertama di Piala Dunia 2022.

Baca: AS Gebuk Iran di Piala Dunia 2022, Biden: Tuhan Mencintai Mereka

"Warga Saqez mulai merayakan dan menggunakan kembang api setelah gol pertama Amerika melawan tim sepak bola Iran," kata situs web Iran Wire yang berbasis di London melalui akun Twitter. Situs tersebut membagikan video yang menunjukkan kembang api dengan suara sorak-sorai sebagai latar belakangnya.

Video lain yaitu aktivis Kurdi Kaveh Ghoreishi menunjukkan situasi di kota Sanandaj pada malam hari dengan suara sorak sorai dan klakson meraung. Mereka merayakan gol yang dicetak oleh Amerika Serikat dalam pertandingan itu.

Kembang api juga digunakan di Mahabad, kota lain di Kurdistan, menyusul kekalahan Iran, menurut video yang dibagikan secara online. Kelompok hak asasi manusia Hengaw yang berbasis di Norwegia mengatakan pengendara Iran merayakan kemenangan AS dengan membunyikan klakson di Mahabad.

Di Kota Marivan yang masih terletak di Provinsi Kurdistan, kembang api juga menerangi langit. Kembang api dan sorakan juga terdengar di Paveh dan Sarpol-e Zahab, di Provinsi Kermanshah.

Advertising
Advertising

Republik Islam Iran telah mengerahkan pasukan keamanan untuk melawan demonstrasi massal atas kematian Mahsa Amini, wanita Kurdi berusia 22 tahun pada 16 September 2022. Ia tewas tiga hari setelah ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian wanita Iran. Kampung halamannya di Saqez, serta kota-kota lain di provinsi barat Kurdistan, telah menjadi pusat protes terhadap aturan ulama. Tim nasional Iran telah menghadapi pukulan ganda dari pemerintah dan tekanan publik setelah protes.

"Siapa yang mengira saya akan melompat tiga meter dan merayakan gol Amerika!" ujar seorang jurnalis Iran Saeed Zafarany melalui Twitter.

Dalam pertandingan Iran vs Amerika Serikat, kemenangan AS membuat Iran tersingkir dari Piala Dunia 2022. "Dan sirkus tim sepak bola Republik Islam telah berakhir," ujar mantan jurnalis Hamid Jafari di Twitter.

"Sekarang berita penindasan tidak bisa disembunyikan di balik kemenangan atau kekalahan tim favorit pasukan keamanan," katanya. Ia mengacu pada video polisi Iran yang merayakan kemenangan tim sebelumnya melawan Wales.

Kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo mengatakan setidaknya 448 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam tindakan keras terhadap protes kematian Mahsa Amini yang berlangsung lebih dari dua bulan terakhir.

Simak: Amerika Serikat Desak Iran Keluar dari Dewan Hak Perempuan PBB

NDTV

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

5 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

9 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya