Anwar Ibrahim Enggan Beri Kursi Kabinet sebagai Jatah Dukungan Politik

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 28 November 2022 16:30 WIB

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah (kanan) dan Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim dalam upacara pengambilan sumpah di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 November 2022. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengindikasikan proses pembentukan kabinet pemerintahannya tidak akan didasari oleh semacam transaksi dari dukungan politik. Dia kembali menggemakan dewan menterinya akan ramping.

Baca juga: Alasan Anwar Ibrahim Ogah Pakai Mobil Dinas Mercy Baru: Jangan Boros

“Saya ingin mereka mendukung saya berdasarkan kebijakan saya dan komitmen saya terhadap pemerintahan yang baik, komitmen saya terhadap gerakan antikorupsi, dan untuk menyadarkan ekonomi. Itu sebenarnya," kata Anwar pada Minggu, 27 November 2022, dalam konferensi pers usai memimpin Rapat Khusus Dewan Aksi Nasional mengenai masalah biaya hidup di Putrajaya.

Anwar tak menampik dirinya mungkin akan mempertimbangkan satu atau dua sosok yang dia perlukan. Akan tetapi dia mengingatkan, jangan melihat itu sebagai ganjaran pada penguasa politik karena telah mendukungnya.

Mengenai kapan tepatnya susunan kabinet itu akan dipublikasikan, Anwar mengatakan akan mengumumkannya dalam beberapa hari ke depan. Dia masih berdiskusi dengan anggota koalisi, termasuk empat partai utama di Pakatan Harapan - PKR, DAP, Amanah dan Organisasi Persatuan Progresif Kinabalu.

Advertising
Advertising

Menurut Anwar, dia telah melakukan pertemuan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg (ketua Gabungan Parti Sarawak) kemarin. Selanjutnya dia harus berbicara dengan perwakilan Barisan Nasional.

"Mereka (Barisan Nasional) memiliki komite kerja juga untuk memberikan beberapa rekomendasi,” kata Anwar. Dia menambahkan akan bertemu Ketua Menteri Sabah dan ketua Gabungan Rakyat Sabah (GRS) Hajiji Noor pada Minggu malam.

Di hari pertama menjabat sebagai perdana menteri pada Jumat, 25 November 2022, Anwar mengatakan ukuran kabinetnya akan dikurangi. Dia juga sedang menggalang suara anggota yang akan diangkat untuk mengurangi gaji mereka.

Dalam menjalankan pemerintahannya Anwar Ibrahim menyatakan akan fokus untuk mengatasi krisis biaya hidup di tengah ekonomi yang melambat. Malaysia juga menghadapi ancaman keterpecahan paska-pemilu. Para relawan mengharapkan bahwa pemerintah Anwar akan mencegah kembalinya ketegangan bersejarah antara etnis Melayu, mayoritas Muslim, dan minoritas etnis China dan India.

Baca juga: Dinikmati Warga Kaya, Anwar Ibrahim Tinjau Pemberian Subsidi

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

7 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

14 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

16 jam lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

17 jam lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

20 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

2 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran , Drajad Wibowo, angkat bicara soal persiapan penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

4 hari lalu

Sama-sama Bantu Presiden, Apa Beda Kedudukan Wakil Presiden dengan Menteri?

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya Presiden dibantu Wakil Presiden. Presiden juga dibantu para menteri. Lalu, apa bedanya Wapres dengan menteri?

Baca Selengkapnya