Volodymyr Zelenskiy Upayakan Ekspor Biji-bijian Rp2,3 Triliun

Reporter

magang_merdeka

Minggu, 27 November 2022 17:00 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi Kherson, Ukraina 14 November 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Kyiv dengan negara-negara sekutu pada Sabtu, 26 November 2022, untuk mematangkan rencana mengekspor biji-bijian, termasuk gandum, senilai $150 juta (Rp2,3 Triliun) ke negara-negara yang paling rentan terhadap kelaparan dan kekeringan.

Zelenskiy mengatakan gagasan untuk mengirimkan biji-bijian ini menunjukkan keamanan pangan global bukan hanya kata-kata kosong.

Kremlin sebelumnya mengatakan makanan yang diekspor dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina di bawah rencana yang dimediasi PBB belum mencapai negara-negara yang paling rentan. Zelenskiy mengatakan Kyiv telah mengumpulkan $150 juta (Rp2,3 triliun) dari lebih dari 20 negara dan Uni Eropa untuk mengekspor biji-bijian ke negara-negara seperti Ethiopia, Sudan, Sudan Selatan, Somalia dan Yaman.

"Kami berencana mengirim setidaknya 60 kapal dari pelabuhan Ukraina ke negara-negara yang paling menghadapi ancaman kelaparan dan kekeringan," kata Zelenskiy dalam pertemuan tersebut.

KTT tersebut dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Belgia, Polandia dan Lituania serta Presiden Hongaria. Sedangkan Presiden Jerman dan Prancis serta ketua Komisi Eropa menyampaikan pidato melalui video.

Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah KTT mengatakan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dunia telah menerima 10 juta ton lebih sedikit produk pertanian dibandingkan periode yang sama 2021.

"Ini berarti keamanan pangan jutaan orang di seluruh dunia terancam serius. Kami yakin kami akan bersama-sama mengatasi konsekuensi kemanusiaan dan ekonomi yang parah dari krisis pangan global yang disebabkan oleh perang agresif Rusia melawan Ukraina," katanya, menyalahkan blokade Rusia terhadap pelabuhan Ukraina di awal konflik.

Baca juga: Ukraina Secara Bertahap Memulihkan Aliran Listrik

Pertemuan itu bertepatan dengan hari peringatan tahunan Ukraina untuk Holodomor, yakni bencana kelaparan era Stalin yang menewaskan jutaan warga Ukraina pada musim dingin 1932-1933.

Dalam pidatonya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kontribusi sebesar 6 juta euro (Rp 98 miliar) untuk transportasi dan distribusi biji-bijian Ukraina ke Yaman dan Sudan lewat Program Pangan Dunia.

"Negara yang paling rentan tidak boleh membayar harga perang yang tidak mereka inginkan," kata Macron.

Reuters | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Emmanuel Macron Optimis Akan Terwujud Perdamaian di Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

12 jam lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

4 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya