Indonesia Disarankan Gandeng India hingga Turki untuk Mengakhiri Perang di Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 26 November 2022 17:12 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, Moskow, Rusia, 30 Juni 2022. Setelah mengunjungi Ukraina, kali ini Jokowi bertandang ke Rusia dalam upaya perdamaian kedua negara yang tengah berperang tersebut. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dinilai tidak bisa menghentikan invasi Rusia ke Ukraina secara mandiri. Misi damai Jakarta untuk menjadi penghubung Moskow dan Kyiv disarankan harus melibatkan India hingga Turki.

Baca: Retno Marsudi: Indonesia Ingin Membuat ASEAN Tetap Relevan

Pengamat Internasional Universitas Airlangga Radityo Dharmaputra mengatakan kerja sama di antara Indonesia dan negara dengan kekuatan menengah untuk menyediakan meja perundingan bagi Rusia dan Ukraina cukup terbuka. Sebab, Indonesia dan India, misalnya, mendapat giliran jadi presidensi G20 secara berurutan sampai tahun depan.

"Jadi selama ini Turki jalan sendiri di satu isu, Uni Emirat Arab jalan sendiri, tapi isu lain. Indonesia jalan sendiri berusaha jadi jembatan antara Kyiv dan Moskow, kenapa tidak bersama-sama?" kata Radityo dalam Conference of Indonesian Foreign Policy think tank FPCI di Jakarta, Sabtu, 26 November 2022.

Agresi Rusia ke Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022. Barat mengecam Moskow dengan sejumlah paket sanksi ekonomi dan isolasi di panggung internasional.

Advertising
Advertising

Gempuran pasukan Rusia masih berlangsung. Perkembangan terkini beberapa wilayah Ukraina, termasuk Kyiv, kesulitan mendapat akses listrik karena pusat pasokan dibombardir Rusia.

Rusia menyebut invasi ke Ukraina sebagai operasi militer khusus untuk membebaskan penduduk di Donbas. Kremlin kerap membantah menargetkan warga dan infrastruktur sipil.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv dan Moskow pada Juni 2022 dengan misi damainya untuk menjembatani kedua belah pihak. Walau tak menyebut secara eksplisit kata Rusia, Jokowi beberapa kali menyerukan perang segara dihentikan, termasuk saat KTT G20 di Bali pekan lalu.

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani, yang juga menjadi pembicara di konferensi FPCI, mengatakan tidak ada yang tahu kapan invasi Rusia akan berakhir. Namun efek ekonomi dari perang yang sudah berdampak secara global mengharuskan Indonesia ikut berperan sebagai penengah.

Sementara jurnalis senior Bambang Harymurti menyoroti secara khusus ancaman dari perang nuklir sebagai hasil invasi Rusia. Dia menyebut Indonesia punya tanggung jawab moral menyelesaikan masalah kemanan ini karena Ukraina menjadi negara pertama yang mengusulkan agar isu kemerdekaan Indonesia dibahas dalam Dewan Keamanan PBB.

Radityo menyatakan, sebelum Ukraina dan Rusia duduk satu meja, agresi yang berlangsung harus dihentikan terlebih dahulu. Selain Ukraina dan Rusia, untuk menyelesaikan masalah keamanan di wilayah Eropa timur ini penting juga untuk melibatkan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya.

"Nah ini tantangan, mau berperan (menjembatani Rusia-Ukraina), atau menyelesaikan urusan sendiri yang sifatnya domestik?" ujar Radityo.

Baca: Kemlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Tewas dalam Banjir Bandang di Jeddah Arab Saudi

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

9 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

9 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

13 jam lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

13 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya