Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Muhyiddin Yassin Ngotot Klaim Didukung Parlemen

Reporter

Tempo.co

Kamis, 24 November 2022 20:06 WIB

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengajukan pengunduran dirinya setelah 17 bulan menjabat pada, Senin, 16 Agustus 2021. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh Raja Malaysia. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menegaskan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen yang terpilih, untuk memimpin pemerintahan Malaysia. Ketua Perikatan Nasional (PN) itu meminta Anwar Ibrahim yang telah ditunjuk oleh Raja Malaysia sebagai perdana menteri, bahwa dia memiliki jumlah suara yang dibutuhkan.

Baca: Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

“Demi kepercayaan rakyat terhadap keabsahan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri, seharusnya dia membuktikan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen," ujar Muhyiddin Yassin.

“Ini harus dibuktikan melalui proses yang telah ditetapkan oleh Ketua DPR dalam surat tertanggal 20 November 2022, yaitu dengan menyerahkan Statuta Statuta mayoritas anggota parlemen,” kata Muhyiddin dalam jumpa pers, yang digelar kurang dari satu jam sebelum Anwar dilantik sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia.

Sore ini, Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai perdana menteri Malaysia pada Kamis, 24 November 2022 pukul 17.00. Pelantikan Anwar Ibrahim adalah akhir dari penantian panjangnya selama 24 tahun.

Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Abdullah dari Pahang menyampaikan pesan kepada Anwar Ibrahim dalam pernyataan resmi Istana Negara.Dia mewanti-wanti kepada Anwar Ibrahim agar menerapkan filosofi padi. "Baginda Raja berpesan kepada perdana menteri Malaysia yang baru agar mengambil ilmu padi, semakin berisi semakin tunduk," tulis Istana Malaysia.

Raja Abdullah menyatakan rakyat Malaysia sudah lama dibebankan oleh kemelut yang tak berkesudahan. "Negara memerlukan kondisi yang stabil untuk meningkatkan ekonomi dan membangun negara," tulisnya.

Advertising
Advertising

"Baginda mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak kalah semua dan yang kalah tidak kalah semua," tulis pernyataan resmi Istana Malaysia.

Pemilu Malaysia yang baru digelar pada Sabtu, 19 November 2022, menemui jalan buntu. Tidak satu partai pun yang mendapat suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Kedua kandidat terkemuka, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin tidak memiliki cukup dukungan. Ketidakpastian hasil pemilu meningkatkan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik di salah satu negara Asia Tenggara tersebut. Malaysia memiliki tiga perdana menteri dalam empat tahun terakhir. Kemelut politik berisiko menunda kebijakan penting untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Simak juga: Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Bersumpah Akan Setia dan Jujur

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

9 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

14 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya