Korea Utara: Sanksi Korea Selatan akan Picu Lebih Banyak Permusuhan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 24 November 2022 14:16 WIB

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara pada Kamis 24 November 2022 mengecam upaya Seoul untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Pyongyang setelah peluncuran rudalnya.

Baca juga: Rudal Korut Dipermasalahkan, Adik Kim Jong Un: PBB Standar Ganda

Seperti dilansir Reuters mengutip laporan media pemerintah KCNA, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan pemerintahannya "bodoh" meniru Amerika Serikat (AS).

Kim Yo Jong memperingatkan bahwa sanksi dan tekanan akan menambah "permusuhan dan kemarahan" Korut.

"Jika mereka berpikir mereka dapat melarikan diri dari situasi bahaya saat ini melalui 'sanksi', mereka pasti benar-benar bodoh karena mereka tidak tahu caranya hidup damai dan nyaman," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan tersebut.

Advertising
Advertising

Ia menyebut Yoon dan pemerintahannya sebagai "anjing liar yang berlari" mengejar tulang yang diberikan oleh AS.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada Selasa mengatakan mereka sedang meninjau sanksi independen terhadap Pyongyang. Mereka mengatakan sanksi terhadap sektor siber termasuk di antara yang dipertimbangkan jika Pyongyang mendorong uji coba nuklir.

Korut telah melakukan peluncuran rudal balistik dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini. Selama berbulan-bulan, Washington mengatakan bahwa Korut kapan saja dapat melakukan uji coba bom nuklir, yang pertama sejak 2017.

Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani urusan antar-Korea, mengeluarkan pernyataan atas komentar "menyedihkan" yang menargetkan pemimpin Korsel.

"Kami sangat menyayangkan sikap (Korut) yang berusaha mengalihkan kesalahan kepada kami, ketika ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea saat ini disebabkan oleh provokasi rudal Korut yang berulang," kata kementerian itu dalam pernyataan tersebut.

AS telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban Korut atas uji coba rudalnya dalam satu suara, saat badan yang beranggotakan 15 anggota itu telah terpecah belah tentang bagaimana menangani Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir.

Meski China dan Rusia mendukung sanksi yang lebih ketat setelah uji coba nuklir terakhir Pyongyang pada 2017, pada Mei mereka memveto dorongan yang dipimpin AS untuk lebih banyak hukuman PBB atas peluncuran rudal terbaru Korut.

Baca juga: Korea Selatan Gandeng Rusia dan Cina Kerja Sama untuk Bujuk Korea Utara

REUTERS

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

13 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

13 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

20 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

1 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

1 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

3 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya