Sopir Truk Korea Selatan Kembali Mogok, Rantai Pasokan Terancam

Reporter

Tempo.co

Kamis, 24 November 2022 10:31 WIB

Seorang pengemudi truk Kang Myung-gil untuk difoto selama wawancara dengan Reuters di Incheon, Korea Selatan, 10 Juni 2022. REUTERS/Ju-min Park

TEMPO.CO, JAKARTA--Para sopir truk Korea Selatan memulai pemogokan besar untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari enam bulan pada Kamis 24 November 2022. Seperti dilansir Reuters, aksi mogok kerja itu akan mengganggu produksi dan pasokan bahan bakar untuk industri dari otomotif hingga petrokimia di ekonomi terbesar ke-10 di dunia itu.

Baca juga: Unjuk Rasa Sopir Truk, Sektor Industri Korea Selatan Rugi Rp 18 T

Kelompok serikat Cargo Truckers Solidarity Union (CTSU) telah memperingatkan pemogokan tersebut dapat menghentikan pasokan minyak di kilang besar dan transportasi di pelabuhan utama dan pabrik industri.

"Kami tidak punya pilihan selain menghentikan semua logistik di Korea," kata ketua serikat pekerja CSTU Lee Bong-ju pada Kamis.

"Pemerintah dan partai yang berkuasa menyesatkan dan secara terbuka membela pemilik modal, mengatakan bahwa tingkat pendapatan pengemudi truk tidak rendah dan jika sistem 'Tarif Pengangkutan Aman' diperluas, harga bisa naik karena kenaikan biaya logistik," kata Lee.

Advertising
Advertising

Serikat pekerja meminta pemerintah untuk memastikan agar para pemodal besar bertanggung jawab jika mereka melanggar aturan upah minimum.

Akibat melonjaknya biaya bahan bakar, para pengemudi truk menyerukan kepada pemerintah agar membuat sistem pembayaran minimum secara permane. Sistem ini dikenal sebagai "Tarif Pengangkutan Aman" yang akan berakhir pada akhir tahun. Mereka juga meminta pemerintah memperluas manfaat bagi pengemudi truk di industri lain, termasuk untuk kapal tanker minyak.

Pemerintah Korsel mengatakan akan memperpanjang skema tersebut selama tiga tahun tetapi menolak tuntutan lainnya dari serikat pekerja.

Pada Juni lalu, pemogokan selama delapan hari oleh pengemudi truk telah menunda pengiriman kargo di seluruh Korea Selatan dan menimbulkan kerugian lebih dari US$1,2 miliar dalam bentuk kerugian produksi dan kegagalan pengiriman.

Awal pekan ini, Menteri Perhubungan Won Hee-ryong mengatakan sistem Safe Freight Rate belum terbukti meningkatkan keselamatan pengemudi truk. Namun, sistem ini hanya meningkatkan pendapatan mereka. Dan itulah alasan mengapa pemerintah menolak untuk memperluas cakupan skema tersebut.

Raksasa industri termasuk Hyundai Motor dan produsen baja POSCO, terpaksa memangkas produksi akibat pemogokan pada Juni lalu, dan POSCO telah memperingatkan bahwa pemogokan baru dapat memperlambat pekerjaan perbaikan di pabrik besar yang dilanda banjir musim panas ini.

"Jika pemogokan serikat kargo berlanjut, itu akan membebani tidak hanya industri besar, tetapi juga mata pencaharian masyarakat dan perekonomian nasional secara keseluruhan," kata Perdana Menteri Han Duck-soo pada Kamis.

Serikat pekerja memulai 16 aksi mogok di seluruh negeri pada Kamis pagi, termasuk di pelabuhan di Ulsan yang menampung pabrik manufaktur Hyundai Motor.

Pengemudi truk yang mogok terlihat oleh saksi mata Reuters sedang makan mie gelas dan minum soju, minuman keras tradisional Korea yang dibuat dari beras, di pagi hari sebelum unjuk rasa di pusat transportasi Uiwang, provinsi Gyeonggi. Pejabat serikat pekerja mengatakan sekitar seribu pengemudi truk berkumpul di lokasi tersebut.

Pengemudi truk meneriakkan, "Kami berhenti, dunia pun akan berhenti!" dan "Ayo berhenti mengemudi untuk mengubah dunia!". Di Busan, pelabuhan terbesar Korea Selatan, petugas polisi dan bus terlihat berbaris di sepanjang rute utama.

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan truk militer untuk transportasi darurat, dan mengamankan lebih banyak ruang penyimpanan jika kargo menumpuk. Asosiasi Stasiun Minyak Korea meminta pemilik pompa bensin untuk mengamankan persediaan yang cukup menjelang pemogokan, kata seorang pejabat asosiasi sebelumnya.

Serikat pekerja mengatakan hampir semua dari 25.000 anggota CTSU, sekitar 6 persen dari supir truk di negara itu, akan ambil bagian dalam pemogokan, bergabung dengan sejumlah anggota non-serikat lainnya.

Baca juga: Demo Sopir Truk Korea Selatan Berakhir

REUTERS

Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

6 jam lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

7 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

17 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

20 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

4 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya