Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 23 November 2022 20:00 WIB

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah melambai kepada awak media yang menunggu di luar Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. REUTERS/Hasnoor Hussain

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Selangor dilaporkan telah menangkap seorang pria yang mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Abdullah dari Pahang atas pemilihan perdana menteri baru. Pria itu mengekspresikan kekecewaannya dalam video berdurasi 15 detik di situs media sosial.

Baca: Petinggi UMNO Kecam Muhyiddin Yassin Tak Mau Kongsi dengan Anwar Ibrahim

Kepala polisi Selangor Arjunaidi Mohamed seperti dilansir Astro Awani mengatakan pria itu ditangkap setelah polisi menerima laporan dari warga setempat lainnya. Laporan itu masuk ke markas polisi distrik Ampang Jaya pukul 22.52 pada Senin, 21 November 2022.

"Pemeriksaan di Instagram story menemukan bahwa pemilik menyatakan ketidakpuasannya terhadap Yang di-Pertuan Agong atas proses pemilihan perdana menteri," kata Arjunaidi dalam sebuah pernyataan, Rabu, 23 November 2022.

Arjunaidi mengatakan video itu juga menyebut keturunannya sebagai koruptor di negara itu sambil menyerukan demonstrasi memprotes kekuasaan Raja Malaysia untuk menunjuk perdana menteri berikutnya. Pria berusia 35 tahun ini disebut akan ditahan sampai Jumat, 25 November 2022.

Advertising
Advertising

"Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Pasal 4 (1) Undang-Undang Penghasutan 1948 dan Pasal 233 Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia 1998," katanya.

Politik di Malaysia usai pemilihan umum yang dilangsungkan akhir pekan lalu belum stabil. Raja Malaysia pada Rabu, 23 November 2022, memanggil sejumlah petinggi koalisi inkumben Barisan Nasional. Langkah ini diharapkan dapat membantunya menentukan siapa yang pantas menjadi perdana menteri.

Dua kandidat terkemuka, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, sudah melewatkan tenggat untuk membentuk pemerintahan pada Selasa, 22 November 2022. Baik Anwar maupun Muhyiddin sudah bertemu dengan raja pada hari Selasa.

Pemilu Malaysia menghasilkan parlemen menggantung karena Anwar dan Muhyiddin gagal mendapat dukungan mayoritas. Keputusan memilih perdana menteri baru sekarang sepenuhnya ada di tangan Raja Malaysia.

Koalisi Anwar meraih kursi terbanyak yaitu 82. Sementara kubu Muhyiddin memperoleh 73 kursi. Mereka membutuhkan 112--mayoritas sederhana--untuk bisa membentuk pemerintahan.

<!--more-->Pada Selasa, 22 November 2022, para elite dari koalisi Barisan Nasional mengatakan tidak akan bergabung dengan salah satu koalisi. Barisan Nasional hanya merebut 30 kursi. Ini merupakan hasil pemilu terburuk yang mereka dapatkan sejak kemerdekaan pada 1957. Namun dukungan dari anggota parlemennya akan sangat penting bagi Anwar dan Muhyiddin agar bisa meraih 112 kursi.

Selain Barisan Nasional, anggota parlemen senior yang mewakili koalisi Gabungan Parti Sarawak atau GPS telah dipanggil ke Istana Negara pada Rabu, 23 November 2022, untuk bertemu dengan Raja Malaysia.

Fadillah Yusof, Wakil Presiden Senior GPS dari Parti Pesaka Bumiputera Bersatu (PBB) mengatakan bahwa pihaknya juga telah menyerahkan deklarasi secara resmi kepada Raja, yang menyatakan dukungan anggota parlemennya untuk Muhyiddin menjadi perdana menteri.

Setelah berdiskusi dengan Raja Malaysia pada hari Selasa, Muhyiddin mengatakan menolak saran agar bekerja sama dengan Anwar untuk membentuk pemerintahan persatuan. Muhyiddin menjalankan aliansi konservatif muslim Melayu, sedangkan Anwar menjalankan koalisi multietnis.

Kubu Muhyiddin mencakup partai Islam yang kemenangan elektoralnya telah menimbulkan ketakutan di Malaysia. Negeri jiran itu memiliki minoritas etnis China dan etnis India yang secara signifikan memiliki keyakinan lain.

Hasil pemilu Malaysia yang belum jelas telah membuat investor waswas di tengah kekhawatiran atas dampak potensial partai Islam itu terhadap kebijakan nasional.

Kepolisian Malaysia pada pekan ini memperingatkan pengguna media sosial agar jangan mengunggah konten provokatif tentang ras dan agama setelah pemilu Malaysia yang dianggap memecah belah.

Baca: Pemilihan PM Masih Buntu, Raja Malaysia Gelar Pertemuan Majelis Raja-Raja Besok

REUTERS | THE STAR | ASTRO AWANI | FMT

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

8 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

13 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya