Mengenal Tuvalu, Negara Terkecil ke-4 di Dunia yang Ingin Pindah Jadi Negara Digital di Metaverse

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Minggu, 20 November 2022 16:52 WIB

Menteri Kehakiman, Komunikasi & Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe memberikan pernyataan COP26 saat berdiri di laut di Funafuti, Tuvalu 5 November 2021. Courtesy Tuvalu Kementerian Kehakiman, Komunikasi dan Luar Negeri / Media Sosial via

TEMPO.CO, Jakarta - Tuvalu merupakan negara paling terancam terhadap risiko perubahan iklim dan naiknya permukaan laut. Saat air pasang, hingga 40 persen wilayah ibu kota distrik Tuvalu terendam air. Negara ini juga diperkirakan akan tenggelam pada akhir abad ke-21 ini. Pemerintah setempat bahkan berencana membangun negara mereka dalam versi digital.

Dikutip dari Reuters, pada Selasa, 15 November 2022 lalu, Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe mengatakan pada KTT iklim COP27 bahwa sudah waktunya untuk melihat solusi alternatif untuk kelangsungan hidup negaranya. Termasuk menjadikan Tuvalu sebagai negara digital pertama di metaverse. Ini merupakan dunia online yang menggunakan augmented reality dan virtual reality (VR) untuk membantu pengguna berinteraksi.

Tuvalu, yang sebelumnya dikenal sebagai Kepulauan Ellice, adalah negara di Samudra Pasifik barat-tengah. Negara monarki konstitusional ini terdiri dari sembilan pulau karang kecil yang tersebar sekitar 676 kilometer persegi. Kendati luas lautannya mencapai ratusan kilometer, luas daratan negara ini hanya 27,78 kilometer persegi. Tuvalu memang masuk daftar negara dengan luas wilayah paling kecil di dunia di urutan keempat.

Sembilan pulau tersebut terdiri dari atol dan karang. Pulau atol mencakup Nanumea, Nui, Nukufetau, Funafuti, dan Nukulaelae. Atol-atol ini memiliki pulau kecil yang mengelilingi laguna dangkal. Sedangkan gugus pulau karang Tuvalu terdiri dari wilayah Nanumanga, Niutao, Vaitupu, dan Niulakita. Pulau-pulau itu berada di dataran rendah. Sebagian besar ketinggiannya hanya 4 sampai 5 meter di atas permukaan laut. Kondisi inilah yang menyebabkan negara ini diperkirakan bakal tenggelam dalam puluhan tahun mendatang.

Tidak ada sungai di Tuvalu. Satu-satunya sumber air tawar di sana hanya tangkapan air hujan dan sumur. Curah hujannya rata-rata 2.500 milimeter di utara dan lebih banyak di Selatan, yaitu 3.175 milimeter. Ibu kota de facto negara mungil ini adalah Desa Vaiaku. Tempat sebagian besar kantor pemerintah berada. Desa ini ada di pulau Fongafale, bagian dari atol Funafuti. Sebelum memperoleh kemerdekaannya secara terpisah pada 1978, bersama dengan Kiribati, sebelumnya Kepulauan Gilbert, Tuvalu membentuk Koloni Kepulauan Gilbert dan Ellice Inggris.

Advertising
Advertising

Melansir Britannica, penduduk Tuvalu adalah orang Polinesia. Mereka menggunakan bahasa Tuvalu yang erat kaitannya dengan bahasa Samoa. Pulau Nui merupakan wilayah yang telah ditinggali sejak zaman prasejarah oleh orang Mikronesia dari Kepulauan Gilbert. Di Tuvalu, Bahasa Inggris juga digunakan secara luas dan diajarkan di sekolah-sekolah. Karena tanahnya berpori, pertanian di sana terbatas. Sebagian besar penduduknya adalah petani subsisten. Mereka menanam kelapa, sukun, pandan, talas, dan pisang.

Selain itu, orang-orang Tuvalu juga berprofesi sebagai peternak dan nelayan. Mereka memelihara babi dan ayam, serta menangkap burung laut, ikan, dan kerang untuk dimakan. Namun, terkadang usaha itu tak mencukupi sehingga penduduk harus bergantung pada produk makanan impor. Banyak generasi muda Tuvalu memilih meninggalkan negaranya untuk mencari pekerjaan. Tak sedikit pula keluarga yang bergantung pada gaji kerabat yang kerja di luar negeri untuk hidup.

Negara Tuvalu sangat bergantung pada bantuan asing. terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan bahan makanan, bahan bakar, dan barang-barang manufaktur. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Tuvalu menjalin hubungan dagang dengan Fiji, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. Tuvalu menggunakan mata uang Australia tetapi juga memiliki mata uangnya sendiri. Di sana terdapat satu bank yang didirikan dari usaha patungan pemerintah-komersial.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Gambarkan Seriusnya Ancaman Perubahan Iklim, Menlu Tuvalu Pidato di Air Laut

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

15 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

16 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

27 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

31 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

32 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

35 hari lalu

Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

39 hari lalu

Jokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024

Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

49 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

2 Maret 2024

Dewan Pers Segera Bentuk Komite untuk Jalankan Perpres Publisher Rights

Dewan Pers akan segera membentuk komite untuk mengawasi jalannya Peraturan Presiden atau Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya