AS hingga PBB Kutuk Uji Coba Rudal Korea Utara Jelang KTT APEC

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 19 November 2022 13:30 WIB

Rudal ballistik jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) saat diluncurkan salam uji coba di Korea Utara, 15 Mei 2017. Rudal Hwansong-12 mampu mencapai ketinggian 2.000km dan menempuh jarak sekitar 700km . KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak mengutuk Korea Utara yang melakukan uji coba rudal balistik antar benua beberapa jam sebelum konferensi tingkat tinggi atau KTT APEC Thailand dimulai pada Jumat, 18 November 2022.

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menggelar pertemuan darurat dengan beberapa sekutu di sela-sela forum tingkat tinggi ekonomi Asia-Pasifik itu. Seorang pejabat senior pemerintah AS, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan senjata yang diuji pada Jumat adalah rudal jarak jauh yang dapat menyerang banyak negara.

"Perilaku Korea Utara baru-baru ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini mengganggu stabilitas keamanan di kawasan, dan tidak perlu meningkatkan ketegangan," kata Harris dalam pernyataannya.

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan, pihaknya mengutuk keras peluncuran tersebut. Dia meminta Pyongyang untuk segera menghentikan tindakan provokatif lebih lanjut.

Harris membahas rudal Korea Utara menjelang pertemuan APEC dengan para pemimpin dari Australia, Jepang, Korea Selatan, Kanada dan Selandia Baru. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memperingatkan akan ada peluncuran rudal lebih lanjut oleh Korea Utara dan kemungkinan dimulainya kembali uji coba nuklirnya pertama sejak 2017.

Advertising
Advertising

AS menyarankan, Dewan Keamanan PBB harus bertemu untuk membahas peluncuran terbaru Korea Utara. Sumber mengatakan, Washington melakukan kontak rutin dengan China, yang bersama dengan Rusia telah memblokir upaya AS baru-baru ini untuk memperkuat sanksi PBB terhadap Korea Utara atas uji coba misilnya.

"Kami pikir Beijing memiliki peran untuk mengambil bagian ini," kata pejabat itu.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan rekannya dari China Xi Jinping pada Senin, 14 November 2022. Saat memberikan pengarahan media di KTT G20 Bali, Biden mengatakan Beijing memiliki kewajiban untuk mencoba berbicara dengan Korea Utara agar tidak melanjutkan uji coba nuklir. Namun dia belum yakin apakah China dapat memengaruhi Pyongyang.

Di KTT APEC, Perdana Menteri Prayuth telah mendesak negara anggota supaya mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan setelah dunia dihadapkan pada tantangan ekonomi dan sosial buntut dari pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan persaingan geopolitik. Tuan rumah sama sekali tidak menyinggung rudal Korea Utara dalam pembukaannya.


"Kita tidak bisa lagi hidup seperti dulu. Kita perlu menyesuaikan perspektif, cara hidup, dan cara berbisnis," katanya di depan pemimpin APEC ternasuk Kamala Harris dan Xi Jinping.

REUTERS

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

7 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

7 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

9 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

10 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

12 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

14 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

16 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

20 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya