Cerita di Balik Tercapainya Leaders' Declaration KTT G20 Bali

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 19 November 2022 08:00 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pidatonya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022. Pertemuan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) diadakan di Jakarta pada hari Kamis untuk membahas apa yang disebut 'konsensus' perdamaian lima poin yang disepakati dengan junta 18 bulan lalu, meskipun tidak ada perwakilan dari Myanmar yang hadir. REUTERS/Willy Kurniawan
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut Moskow secara umum cukup positif dengan Leaders' Declaration atau komunike yang dicapai dalam KTT G20 Bali. Ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin itu mengakui hasil tersebut mencerminkan ada perbedaan dalam forum tersebut.

"Ini adalah kemenangan akal sehat. Itu menunjukkan adalah mungkin untuk menahan agresivitas kolektif Barat dan mencapai kompromi. Jika tidak, KTT G20 akan gagal mengadopsi deklarasi akhir untuk pertama kalinya dalam sejarahnya," kata Peskov saat diwawancara wartawan di Moskow, Kamis, 17 November 2022.

Babak terakhir perundingan di tingkat sherpa berlangsung pada 10-14 November. Kesepakatan sudah dikunci satu hari sebelum KTT G20 dimulai. Setelah itu, perundingan dibahas sampai diadopsi oleh kepala negara-negara anggota pada 16 November.

Kesulitan dalam negosiasi kemarin beragam, seperti membahas kata mengenai perang, dalam merumuskan suatu paragraf. Penyusunan kalimat bisa memakan waktu berjam-jam bahkan berhari-hari. Perdebatan mengenai geopolitik baru dimulai setelah 95 persen agenda prioritas dirampungkan dan komitmen untuk menyelesaikan masalah secara konsensus didapatkan.

Versi awal draf dibuat di tingkat sherpa secara ringkas 30 paragraf, dengan negosiasi bertambah kemudian menghasilkan 52 butir. "Dari Oktober maraton, tiap minggu kita melaksanakan pertemuan pada Rabu, Kamis, Jumat, mulai jam 4 sore hingga jam 12 malem virtual. Ya (sherpa negara lain, dengan perbedaan waktunya), mereka gak tidur tidur," kata Dian.

Retno menerangkan, sebelum perang di Ukraina meletus Februari lalu, Indonesia sebagai presiden sudah mempersiapkan supaya negosiasi G20 bisa rampung sebelum KTT dimulai. Artinya negosiasi kemarin sudah direncanakan secara rinci. Bukannya tanpa alasan, perdebatan di G20 bahkan sebelum perang, selalu berlangsung tidak mudah.

"Jalan terjal dan panjang berhasil kita lalui, kita sukses mewujudkan ekspektasi, keinginan semua pihak mencapai deklarasi dengan isi yang baik, plus ada concrete deliverable," kata Retno Marsudi.

Baca: KTT APEC Diganggu Uji Coba Rudal Balistik Korea Utara

DANIEL AHMAD

Berita terkait

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

19 jam lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

1 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

1 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

2 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

2 hari lalu

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

Berikut rincian berdasarkan negara dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai resolusi bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh.

Baca Selengkapnya

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

3 hari lalu

Profil Kremlin Moskow Tempat Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Periode Kelima

Vladimir Putin dilantik sebagai Presiden Rusia periode kelima dalam upacara di Kremlin, Moscow pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profil Istana Kremlin.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

4 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

4 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

4 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya