Pemimpin Aliran Sesat Turki Harun Yahya Dihukum 8.658 tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 18 November 2022 06:45 WIB

Pendakwah kondang asal Turki, Adnan Oktar alias Harun Yahya, kembali menjadi sorotan. Kali ini, karena Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman penjara 1075 tahun kepadanya. Hukuman dengan jumlah fantastis tersebut diberikan kepadanya karena ia dianggap telah terbukti melakukan berbagai kejahatan mulai dari spionase hingga pelecehan seksual. hurriyetdailynews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Istanbul menjatuhkan hukuman penjara 8.658 tahun kepada Adnan Oktar alias Harun Yahya, seorang pemimpin aliran sesat yang biasanya dikelilingi wanita berpakaian minim dan dia sebut sebagai "anak kucing", dalam persidangan ulang, Kamis, 17 November 2022.

Adnan Oktar, yang digambarkan sebagai “pemimpin kultus”, biasanya muncul dalam sebuah program televisi dengan dikelilingi oleh wanita saat mengkhotbahkan kreasionisme dan nilai-nilai konservatif.

Baca juga Alasan Pengikut Wanita Harun Yahya Memiliki Bentuk Tubuh dan Wajah Hampir Sama

Ia juga menerbitkan buku dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, dengan nama pena Harun Yahya.

Pria berusia 66 tahun dan ratusan pengikutnya ditangkap pada 2018 setelah penggerebekan polisi di vilanya mengungkapkan bahwa dia menjalankan jaringan kriminal dengan kedok sekte Islam heterodoks yang melakukan kampanye antievolusi internasional melalui berbagai penerbit dan outlet media.

Advertising
Advertising

Saluran TV A9 daringnya juga ditutup.

Pada Januari 2021, Oktar dihukum atas 10 dakwaan terpisah, termasuk memimpin geng kriminal, terlibat dalam spionase politik dan militer, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pemerkosaan, pemerasan, dan menyebabkan siksaan.

Tuduhan itu juga termasuk membantu jaringan di bawah cendekiawan Muslim berbasis di AS, Fethullah Gulen, yang dituduh pemerintah Turki mendalangi upaya kudeta gagal pada 2016.

Oktar dijatuhi hukuman 1.075 tahun pada saat itu, tetapi pengadilan banding membatalkan keputusan itu dengan alasan kelemahan hukum, dan memerintahkan persidangan ulang.

Putusan pengadilan banding membuka jalan bagi 68 terdakwa untuk bebas karena waktu yang dihabiskan dalam tahanan sampai tanggal pengadilan dan faktor lainnya, sementara pengadilan memerintahkan penahanan terhadap Oktar dan rekan dekatnya diperpanjang.

Selama persidangan ulang, Pengadilan Kriminal Tinggi Istanbul pada hari Rabu menghukum Oktar 8.658 tahun penjara atas beberapa tuduhan, termasuk pelecehan seksual dan merampas kebebasan seseorang, lapor kantor berita Anadolu.

Pengadilan juga menghukum 10 tersangka lainnya masing-masing 8.658 tahun penjara, kata kantor berita itu.

Menurut Daily Sabah, hukuman tersebut tidak melebihi rekor hukuman sebelumnya yang dikeluarkan oleh pengadilan – yaitu 9.803 tahun dan enam bulan – tetapi masih menjadi salah satu yang terlama di Turki dan di dunia.

ALJAZEERA | DAILY SABAH

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

6 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

9 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

18 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

18 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

19 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya