Prancis dan Inggris Tuduh Iran Ancam Warganya, Dicap Provokator Demo

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 17 November 2022 09:00 WIB

Orang-orang memegang papan bertuliskan "Keadilan untuk Mahsa Amini", "Perempuan di Iran harus bebas untuk memutuskan" dan "Kami memiliki hak untuk memutuskan bagaimana kami berpakaian" selama protes atas kematian Mahsa Amini di depan kedutaan besar Iran di Buenos Aires, Argentina, 27 September 2022. REUTERS/Agustin Marcarian

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis dan Inggris menuduh Iran mengancam warga negara mereka, setelah Republik Islam itu mengatakan agen intelijen Prancis telah ditangkap selama protes anti-pemerintah.

Teheran menuduh Barat memprovokasi kerusuhan nasional yang dipicu oleh kematian wanita muda Kurdi Iran Mahsa Amini yang ditangkap polisi karena melanggar aturan berpakaian.

Baca juga: Satu Lagi Demonstran Iran Dihukum Mati

"Orang-orang dari negara lain ditangkap dalam kerusuhan itu, beberapa di antaranya berperan besar," kata Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi kepada TV pemerintah, Rabu, 16 November 2022.

"Ada unsur-unsur dari badan intelijen Prancis dan mereka akan ditangani sesuai hukum."

Advertising
Advertising

Prancis membantah pernyataan kementerian dalam negeri Iran itu dan menuntut pembebasan semua warganya yang ditahan di Iran.

Pada KTT G20 di Bali, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Iran semakin agresif "dengan penyanderaan yang tidak dapat diterima".

"Saya mendesak Iran untuk kembali tenang dan semangat kerja sama. Saya menyerukannya untuk menghormati stabilitas regional dan juga warga Prancis," katanya.

Paris mengatakan tujuh warga negara Prancis ditahan di Iran.

Robert Malley, utusan khusus AS untuk Iran, mengatakan di Paris bahwa sudah waktunya bagi negara-negara untuk mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap warga yang ditahan di Iran untuk tujuan "penyanderaan sebagai alat tawar-menawar dan karena alasan politik".

Kematian Amini dan tindakan keras yang mengikutinya semakin mengisolasi Iran, sementara pemerintahnya berjuang untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia.

Sejak protes nasional dimulai lebih dari dua bulan lalu, Iran telah memanggil beberapa duta besar asing atas komentar mengenai kerusuhan yang dibuat oleh pejabat mereka.

Warga Inggris Jadi Sasaran

Kepala badan intelijen Inggris mengatakan dinas intelijen Iran telah mencoba setidaknya 10 kali untuk menculik atau bahkan membunuh warga negara Inggris atau individu berbasis di Inggris yang dianggap oleh Teheran sebagai ancaman.

Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum mengatakan Teheran menggunakan kekerasan untuk membungkam kritik, "dinas intelijen agresif" juga mengancam warga Inggris secara langsung.

McCallum mengatakan dinas intelijen Iran adalah "musuh canggih" yang terkadang beroperasi menggunakan staf mereka sendiri atau meminta orang lain untuk bekerja atas nama mereka, dan terkadang siap untuk mengambil "tindakan sembrono".

Iran, yang mengatakan Amini meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, menuduh negara-negara Barat mencoba mengeksploitasi protes atas kasusnya untuk menggoyahkan pemerintahan ulama sejak Revolusi Islam 1979.

Berikutnya: 19 demonstran dihukum mati

<!--more-->

19 Demonstran Dihukum Mati

Pengadilan Iran menghukum mati tiga pengunjuk rasa anti-pemerintah di Teheran atas berbagai tuduhan seperti "korupsi" dan "memerangi Tuhan", lapor media pemerintah Iran. Ketiganya bisa mengajukan banding.

Mereka dituduh membunuh seorang polisi, membakar gedung pemerintah dan menyebarkan ketakutan.

Dari ribuan orang yang ditangkap di kota Teheran dan Karaj karena mengambil bagian dalam protes, sebanyak 19 orang menghadapi hukuman mati, menurut media pemerintah.

Hari Rabu terjadi pemogokan hari kedua memperingati protes 2019 atas harga bahan bakar, yang dihancurkan oleh pasukan keamanan dalam tindakan paling berdarah dalam sejarah Republik Islam.

Demonstrasi telah berubah menjadi krisis legitimasi bagi elit ulama, yang mengambil alih kekuasaan setelah revolusi 1979 menggulingkan Shah Mohammad Reza Pahlavi, raja sekuler yang bersekutu dengan Barat.

Video yang dibagikan di media sosial pada hari Rabu menunjukkan toko-toko tutup di beberapa kota. Kelompok hak asasi Kurdi Iran, Hengaw, membagikan video yang menunjukkan pengunjuk rasa berkumpul untuk mengenang seorang pria yang dibunuh oleh pasukan keamanan di kota Kamyaran, Kurdi.

Dikatakan pasukan keamanan menembak pengunjuk rasa dan melukai sedikitnya 10 orang.

REUTERS

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

8 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

18 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

22 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya