5 Suku Pribumi yang Mendiami Negara Taiwan
Reporter
Muhammad Syaifulloh
Editor
Hisyam Luthfiana
Rabu, 16 November 2022 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saat bertemu di G20 untuk pertama kalinya, presiden Amerika Serikat dan Cina, membahas banyak hal, salah satunya Taiwan. Taiwan merupakan negara di Asia Timur yang masih diperdebatkan status kemerdekaannya. Meski belum diakui keberadaanya sebagai negara tetapi beragam suku asli telah ada bahkan sebelum Taiwan terbentuk. Berikut beberapa suku yang mendiami Taiwan.
1. Amis
Baca : Pertama Kali, Taiwan Meminta Maaf Kepada Suku Asli
Dikutip dari laman Council of Indigenous Peoples, Amis adalah salah satu kelompok etnis pribumi terbesar di Taiwan. Saat ini, populasi Amis sekitar 213.514 jiwa per-Januari 2020. Tersebar di timur Pegunungan Tengah dan daerah daratan di selatan Sungai Liwu, yang meliputi dua kabupaten, yakni Hualien dan Pingtung. Suku Amis terbagi menjadi tiga blok utama berdasarkan wilayah dan kebiasaan, yakni Amis Utara, Amis Tengah, dan Amis Selatan.
Secara tradisional, suku Amis percaya bahwa segala sesuatu memiliki rohnya sendiri. Berdasarkan konsep roh, terdapat kelas dewa, hantu, hewan, dan tumbuhan. Karena perbedaan kelas, ada roh di surga dan roh di bumi. Roh di surga termasuk dewa langit, dewa matahari, dan dewa bulan. Makhluk halus yang ada di bumi antara lain dewa sungai, dewa laut, dewa darat, dewa binatang, dan sebagainya. Oleh karena itu, Amis adalah kelompok etnis politeisme yang percaya bahwa segala sesuatu memiliki ruh.
2. Atayal
Suku Atayal merupakan kelompok etnis paling luas di Taiwan. Suku ini tersebar di daerah pegunungan di Taiwan bagian tengah dan utara, termasuk di tujuh kota dan pegunungan. Menurut bahasa Atayal, “Atayal” berarti orang, orang sungguhan, atau kerabat, termasuk subkelompok Seqoleq dan Tseole. Menurut legenda, Atayal berasal dari retakan batu tempat leluhur mereka. Kemudian, mereka bermigrasi ke tempat-tempat di mana berbagai suku menetap.
3. Bunun
Pada laman Council of Indigenous Peoples, saat ini populasi dari suku Bunun sekitar 59.536 jiwa. Orang Bunun adalah kelompok etnis yang tinggal di dataran tertinggi di antara semua masyarakat adat Taiwan.
Menurut sebuah penelitian etnologis pada abad ke-20, suku Bunun dibagi menjadi 6 cabang berdasarkan dialek dan adat, yakni Takiitudu, Takiibakha, Takbanuaz, Takiivatan, dan Isbubkun. Namun akibat relokasi massal, masyarakat Bunun mulai hidup dengan kelompok etnis lain, yang berdampak pada perkembangan hubungan mereka dengan kelompok etnis lain.
4. Tsou
Baca : Suku Seediq, Suku Asli Taiwan yang Mirip dengan Suku Nias
Tsou merupakan suku yang menetap di Gunung Alishan di Taiwan tengah. Upaca penting dari suku ini termasuk Homeyaya, yang merpakan festival panen untuk mengucapkan rasa syukur pada para dewi. Selain itu, mereka juga menyelenggarakan festival Mayasvi untuk menunjukkan penghormatan kepada para prajurit perang.
Saat ini populasi dari Suku Tsou sebanyak 6.702 jiwa dengan sebagian besar menetap di Desa Jiumei dan yang lainnya bermigrasi ke Distrik Namaxia, Kota Kaohsiung.
5. Seediq
Seediq merupakan suku di Taiwan yang suka menenun dan menato wajah mereka. Mengutip laman Global Voices, istilah ‘Seediq’ mengacu pada orang dan bahasa suku ini. Bahasa Seediq adalah bagian dari rumpun bahasa Austronesia dan terdiri dari tiga dialek utama, yakni ‘Truku’, ‘Toda’ dan ‘Tgdaya’. Laman Council of Indigenous People menyebutkan bahwa etnis Seediq berasal dari Pusu di Pegunungan Tengah Taiwan yang bermigrasi ke Deluwan yagn terletak di Desa Hezuo, Kabupatrn Nantou.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca : Suku Truku, Pemenggal Kepala dari Taiwan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.