Amerika Akan Menyelidiki Pembunuhan Shireen Abu Akleh

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 15 November 2022 11:05 WIB

Shireen Abu Akleh. middleeastmonitor.com

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memutuskan membuka penyelidikan sendiri atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Beberapa media Israel dan Amerika melaporkan rencana itu dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Baca: Buka KTT G20, Jokowi Minta Perang Dihentikan di Depan Biden dan Lavrov

Seperti dilaporkan situs berita Amerika, Axios, pada Senin, 14 November 2022, Departemen Kehakiman Amerika Serikat memberi tahu mitranya di Israel bahwa Biro Penyelidik Federal (FBI) membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Abu Akleh ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput serangan di kota Jenin, Tepi Barat, yang diduduki Israel pada Mei lalu. Perempuan 51 tahun itu adalah warga negara Amerika dan salah satu reporter paling terkenal tentang konflik di Dunia Arab.

Ruang lingkup penyelidikan Amerika, serta konsekuensi apa yang mungkin terjadi, masih belum jelas. Seorang juru bicara Departemen Kehakiman Amerika menolak berkomentar ketika dihubungi Al Jazeera pada hari Senin.

Advertising
Advertising

Namun Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan Israel tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan eksternal atas pembunuhan Abu Akleh.

"Keputusan yang diambil oleh Departemen Kehakiman Amerika untuk melakukan penyelidikan atas meninggalnya Shireen Abu Akleh yang tragis adalah sebuah kesalahan," tulis Gantz di Twitter.

“Saya telah menyampaikan pesan kepada perwakilan Amerika bahwa kami mendukung tentara (tentara Israel), bahwa kami tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan eksternal, dan tidak akan memungkinkan intervensi terhadap penyelidikan internal,” Gantz menambahkan.

Bruce Fein, seorang pengacara konstitusional dan mantan pejabat Departemen Kehakiman, mengatakan keputusan meluncurkan penyelidikan FBI atas pembunuhan Abu Akleh berarti otoritas Amerika memiliki bukti yang dapat dipercaya perihal pembunuhan itu.

“Ada bukti yang kredibel dalam pandangan FBI, berdasarkan hal-hal yang telah menjadi domain publik, terlepas dari penolakan Israel, untuk meyakini bahwa kejahatan telah dilakukan, yaitu pembunuhan,” kata Fein kepada Al Jazeera.

Fein mengatakan sementara Israel mungkin cepat menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan, Amerika memiliki banyak alat, termasuk bantuan militer dan geopolitik regional, untuk menekan sekutunya di Timur Tengah. “Pengungkit semacam itu dapat mengubah pikiran orang Israel,” katanya.

Penyelidikan Amerika atas pembunuhan itu akan menandai perubahan dari sikap awal pemerintahan Presiden Joe Biden.

Meskipun banyak permintaan dari legislator Amerika untuk penyelidikan yang dipimpin Washington, Departemen Luar Negeri Amerika sebelumnya mengesampingkan membuka penyelidikan. Sebaliknya, para pejabat Amerika menekankan Israel dapat menyelidiki pasukannya sendiri.

Pembunuhan Abu Akleh memicu kemarahan internasional dan menyerukan keadilan oleh para pendukung kebebasan pers.

Lusinan legislator Amerika, termasuk beberapa pendukung setia Israel, menandatangani surat yang mendesak Biden dan pembantu utamanya meminta pertanggungjawaban dalam kasus tersebut. Salah satu surat menyerukan penyelidikan FBI.

Pada September lalu, pemerintah Israel mengatakan tidak akan melakukan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut setelah merilis penilaian publik yang menyatakan bahwa ada kemungkinan besar salah satu tentaranya secara tidak sengaja menembak Abu Akleh.

Dalam sebuah video, beberapa saksi dan penyelidikan oleh media independen menunjukkan tidak ada orang Palestina bersenjata di daerah di mana Abu Akleh dan wartawan lainnya berdiri sebelum tentara Israel mulai menembaki mereka.

Pembela hak asasi manusia (HAM) menyambut baik laporan penyelidikan AS.

“Ini adalah langkah penting dan terlambat menuju pertanggungjawaban atas pelanggaran Israel tanpa henti,” Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang, sebuah kelompok HAM yang berbasis di Washington, DC, mengatakan di Twitter.

Robert Mahoney di Komite Perlindungan Wartawan mengatakan pada hari Senin bahwa sementara Israel memiliki sekutu yang kuat dan pengaruh politik di Amerika Serikat, Washington sama-sama memiliki pengaruh atas negara yang didukungnya dengan bantuan hampir US$ 4 miliar per tahun.

“Itu dapat menekan Israel untuk menerima FBI atau penyelidikan independen lainnya,” tulis Mahoney di The Hill.

Baca: Tak Singgung Rusia, Jokowi Minta Pemimpin Dunia Jangan Sepelekan Soal Pupuk

AL JAZEERA

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya