Bahrain Klaim Sukses Selenggarakan Pemilu

Reporter

Tempo.co

Minggu, 13 November 2022 14:15 WIB

Seorang pria mengendarai skuter di dekat bendera AS, Uni Emirat Arab, Israel, dan Bahrain di sepanjang jalan di Netanya, Israel, 14 September 2020. [REUTERS / Nir Elias]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bahrain mengungkap lebih dari 70 persen pemilih di negara itu berpartisipasi dalam pemilu yang diselenggarakan pada Sabtu kemarin, 12 November 2022. Pemilu sudah diselenggarakan dengan bebas dan dilakukan oleh 73 persen pemilih.

Sejumlah kelompok HAM mengkritik pemilu tersebut yang diselenggarakan di tengah represi politik setelah Bahrain membubarkan kelompok-kelompok oposisi dan menutup pintu segala perbedaan pendapat.

Baca juga: Amerika Optimis Ada Potensi Negosiasi di Perang Ukraina

Advertising
Advertising

Bahrain adalah sebuah negara Islam yang di kawasan teluk. Pada 2011, negara itu digoyang gelombang anti-pemerintah.

Pemilu pada Sabtu kemarin untuk memilih anggota parlemen dan anggota dewan kota. Ada 344,713 orang yang memberikan hak suara mereka atau lebih sedikit dibanding pemilu pada 2018 yang diikuti sebanyak 365,467 pemilih.

Sebelum pemilu diselenggarakan, kelompok HAM Amnesty International mengkritik ketatnya larangan terhadap anggota oposisi dan mereka yang telah menjalani hukuman penjara lebih dari enam bulan.

“Penyelenggaraan pemilu ini tidak akan menyelesaikan represi dan penyangkalan HAM yang telah mencengkram Bahrain selama bertahun-tahun,” demikian keterangan Amnesty International.

Bahrain adalah sekutu Amerika Serikat. Ada sekitar seribu orang dipenjara, di antaranya para pemimpin oposisi dan terkadang menggelar persidangan massal. Bahrain Institute for Rights and Democracy, yakni lembaga yang bermarkas di London, mengatakan undang-undang tentang pemilih inklusi menargetkan mereka yang memboikot pemilu dan menyebut pemilu Bahrain memalukan.

Menteri Kehakiman Bahrain Nawaf Al-Ma'awda sebelumnya mengatakan daftar pemilih tidak termasuk individu, yang sebelumnya tidak mendaftar, namun mereka diberi kesempatan untuk mendaftar kemudian.

Ada lebih dari 500 kandidat yang bertarung di pemilu legislatif Bahrain, di antaranya 334 kandidat yang memperebutkan 40 kursi parlemen. Otoritas mengatakan dari ratusan kandidat yang mendaftar ada 94 kandidat perempuan, di mana jumlah itu naik dua kali lipat dibanding pemilu 2018.

Sumber: Reuters

Baca juga: Partai Republik Semakin Dekat Kuasai Kursi Mayoritas DPR Amerika

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

5 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

10 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

11 jam lalu

Daftar 5 Negara Pemain Judi Online Terbanyak, Indonesia Tertinggi

Indonesia muncul sebagai negara dengan jumlah pemain judi online terbanyak di dunia, menurut survei DroneEmprit

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

13 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terpanas di Dunia, Ada yang Mencapai 48,5 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terpanas di dunia, sebagian besar adalah negara kepulauan yang suhu udaranya dipengaruhi oleh kenaikan suhu air laut.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

3 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya