Anwar Ibrahim Tuding Militer Lakukan Kecurangan dalam Pemilu Malaysia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 November 2022 20:30 WIB

Politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) berbincang dengan Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia Muhammad Faisal Abd Aziz (kiri) saat bertakziah kepada keluarga Ketua Dewan Pers Profesor Azyumardi Azra di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, Ahad, 18 September 2022. Ketua Dewan Pers Profesor Azyumardi Azra meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Selangor Malaysia sejak Jumat, 16 September 2022. ANTARA/Virna Puspa Setyorini.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menuding bahwa personel militer Malaysia telah memberikan suara untuk pemilu Malaysia ke-15 melalui pos, sebelum hari yang ditentukan untuk pemungutan suara awal da.

Baca juga: Anwar Ibrahim Tak Akan Terima Gaji Jika Jadi Perdana Menteri Malaysia

Anwar mengatakan memiliki bukti yang kredibel tentang pemungutan suara ilegal yang terjadi pada hari ini. Ia menegaskan bahwa itu bertentangan dengan aturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Malaysia (EC). Menurut pengumuman KPU, pemungutan suara awal hanya akan dilakukan pada 15 November.

“Mereka memilih di daerah pemilihan Bera dan dibayar RM300. Saya mendesak KPU untuk mengambil tindakan tegas agar tidak mencemarkan pemilu tahun ini,” kata Anwar dalam pidato di acara Pakatan Harapan (PH) di Kuala Nerus, Terengganu pada Jumat 11 November 2022 seperti dilansir CNA

Anwar menyebut bahwa anggota militer—yang secara tradisional dipandang sebagai bank suara Barisan Nasional (BN)— diminta untuk memilih lebih awal. Sebab, wakil presiden BN dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ismail Sabri Yaakob menyadari bahwa dukungan untuk koalisi adalah “ sangat sedikit".

Advertising
Advertising

Ismail Sabri, yang juga merupakan perdana menteri sementara, mempertahankan kursinya di Bera melawan kandidat dari PH dan Perikatan Nasional (PN). PKR adalah bagian dari koalisi PH.

“Saya minta ini dikoreksi, artinya pemungutan suara yang dilakukan hari ini oleh tentara di Bera semuanya harus dibatalkan, dan pemungutan suara harus dilakukan lagi pada 15 November,” kata Anwar. “Proses demokrasi harus adil.”

Anwar mempertanyakan mengapa KPU membiarkan hal ini terjadi, sambil mendesak komisi untuk menghubungi komandan kamp di mana dugaan pemungutan suara terjadi dan mengambil tindakan segera.

“Saya khawatir ada unsur uang, pemaksaan dan kecurangan, karena ada buktinya,” katanya kepada wartawan usai pidatonya. "Saya sudah melihat buktinya. Tapi mereka menggunakan ancaman, jadi kita harus menangani pelapor itu."

Baca juga: Anwar Ibrahim Maju Pemilu Malaysia, Andalkan Dukungan Etnis China dan India

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

3 hari lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

4 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

5 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

5 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

6 hari lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

7 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

10 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

11 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya