Sempat Terkatung-katung di Laut, Kapal Pembawa 230 Migran Berlabuh di Prancis

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 November 2022 18:00 WIB

Migran bereaksi ketika Toulon, Prancis telah ditetapkan sebagai pelabuhan yang aman bagi mereka untuk turun, saat mereka menunggu di atas kapal penyelamat 'Ocean Viking', di Laut Mediterania, 10 November 2022. Camille Martin Juan/Sos Mediterranee/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kapal penyelamat yang membawa 230 migran berlabuh di pelabuhan Prancis, Toulon, pada Jumat 11 November 2022. Hal ini diungkapkan otoritas maritim, di tengah perselisihan Prancis-Italia mengenai negara mana yang bertanggung jawab atas mereka.

Baca juga: Komisi Eropa Perintahkan Pendaratan Darurat untuk Kapal Migran yang Ditolak 4 Negara

Kapal Ocean Viking, yang dioperasikan oleh sebuah LSM Prancis, telah menjemput para migran di laut dekat pantai Libya, Afrika utara. Kapal ini kemudian menghabiskan berminggu-minggu mencari pelabuhan untuk menerima mereka.

Prancis belum pernah mengizinkan kapal penyelamat yang membawa migran dari Laut Mediterania mendarat di pantainya. Namun, kali ini mereka memberikan pengecualian karena Italia menolak akses kapal itu untuk berlabuh.

Seorang dokter Prancis naik ke kapal Ocean Viking sebelum merapat, kata Meryl Sotty, juru bicara operator SOS Mediterranee. “Dokter akan mengidentifikasi anggota kelompok migran yang paling rentan yang akan dibawa ke darat terlebih dahulu, diikuti oleh perempuan, anak-anak dan keluarga,” kata Sotty.

Advertising
Advertising

Para migran, lebih dari 50 di antaranya adalah anak-anak, akan ditempatkan di zona tunggu internasional menunggu pemrosesan permintaan suaka.

Para migran beristirahat di kapal penyelamat LSM 'Ocean Viking', di Laut Mediterania, 8 November 2022. Camille Martin Juan/Sos Mediterranee/Handout via REUTERS

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan pada Kamis bahwa para migran adalah tanggung jawab Italia di bawah aturan Uni Eropa. “Langkah Prancis adalah tindakan luar biasa yang belum tentu terjadi lagi di masa depan. Prancis telah bertindak sesuai dengan tugas kemanusiaannya.”

Darmanin mengatakan penolakan Italia untuk menerima para migran itu “tidak dapat dipahami.” Ia menegaskan bahwa akan ada “konsekuensi parah” untuk hubungan bilateral Italia dengan Prancis dan dengan UE secara keseluruhan.

Kapal Ocean Viking awalnya mencari akses ke pantai Italia, yang paling dekat dengan tempat para migran dijemput. LSM Prancis mengatakan kondisi kesehatan migran dan sanitasi di atas kapal memburuk dengan cepat.

Namun Italia menolak, dengan mengatakan negara-negara lain harus memikul lebih banyak beban karena pihalnya telah menerima ribuan migran yang berusaha mencapai Eropa dari Afrika Utara setiap tahun.

Baca juga: Kisah Sukses Imigran Afrika di Italia, Dulu Penyemir Sepatu Kini Anggota Parlemen

AL ARABIYA

Berita terkait

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

2 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

3 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

4 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

6 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

6 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya