Hongaria Tak Akan Ikut Uni Eropa Galang Dana Bantuan untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 8 November 2022 12:00 WIB

Asap mengepul setelah serangan pesawat tak berawak Rusia, yang oleh otoritas setempat dianggap sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 buatan Iran, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengungkap negaranya tidak akan mendukung upaya Uni Eropa menggalang dana bantuan untuk Ukraina, yang sedang berkonflik dengan Rusia. pasalnya, Budapest sudah mendukung Kyiv secara langsung sebagai negara tetangga dan akan tetap melakukan hal tersebut. Hanya saja, Hongaria menentang upaya Uni Eropa menggalang dana.

“Kami sudah siap untuk melanjutkan dukungan keuangan secara bilateral berdasarkan kesepakatan bilateral antara Ukraina dan Hongaria. Namun kami dengan jelas tidak akan mendukung segala jenis pemberian pinjaman bersama lewat Uni Eropa untuk hal ini,” kata Szijjarto.

Szijjarto menegaskan negaranya sudah membantu negara tetangganya (Ukraina) lewat sejumlah cara, bahkan hal ini sudah dilakukan sejak lama, bukan seperti sejumlah negara yang tiba-tiba bersikap seperti sahabat baik Kyiv.

Advertising
Advertising

Szijjarto juga mengingatkan negaranya pernah mendukung pendanaan bersama selama pandemi Covid-19 dan itu dirasa sudah lebih dari cukup. Sebab Hongaria pun sampai sekarang masih belum mendapat keuntungan dari dana-dana pemulihan pandemi Covid-19. Komisi Eropa telah menahan Budapest agar tidak menarik uangnya sementara negara itu memenuhi persyaratan aturan hukum.

Sebelumnya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dalam wawancara dengan surat kabar Budapester Zeitung pada Oktober 2022 mengatakan Uni Eropa sedang menghukum negaranya dan secara terbuka memeras Hongaria dengan uang Uni Eropa.

Pada pekan ini, Brussels berencana menyorongkan proposal paket bantuan senilai 18 miliar euro (Rp 282 triliun) untuk Ukraina yang akan dikucurkan pada 2023. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sudah mengabarkan perihal rencana ini ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lewat telepon pada Minggu, 6 November 2022.

Baca juga: Pembelian Batu Bara dari Cina ke Rusia Meningkat

Dalam pernyataannya, Von der Leyen mengatakan kedua belah pihak (Uni Eropa dan Ukraina) sama-sama mengakui pentingnya membuat kepastian dan pendanaan regular dari fungsi-funsi negara. Pendanaan itu akan dalam bentuk pendanaan jangka panjang yang sangat lunak untuk mendukung jalan Kyiv menuju keanggotaan Uni Eropa.

Hongaria adalah satu-satunya anggota NATO yang masih teguh pendirian menolak mempersenjatai Ukraina. Perdana Menteri Orban tak mau mensuplai senjata-senjata atau mengizinkan senjata-senjata masuk Ukraina lewat teritorial Hongaria

Orban juga menolak menjatuhkan embargo pada ekspor energi Rusia. Sebaliknya, dia menyerukan agar dilakukan pembicaraan langsung antara Rusia dan Amerika Serikat demi menghentikan konflik.

Sumber: RT.com

Baca juga: Presiden Hongaria Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

9 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

5 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya