Kekeringan di Kenya Membunuh 205 Ekor Gajah

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 5 November 2022 18:30 WIB

Bayi gajah yatim piatu menutupi dirinya dengan tanah, di panti asuhan gajah David Sheldrick Wildlife Trust dekat Nairobi, Kenya 20 Maret 2022. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata, Satwa Liar, dan Peninggalan Bersejarah Kenya, Peninah Malonza, mengatakan kekeringan di negara itu menewaskan 205 ekor gajah dan sejumlah satwa liar lainnya antara Februari dan Oktober 2022.

Baca: Twitter Menyatakan Telah Memecat 50 Persen Karyawan

Dalam rentang waktu tersebut, sebagian besar wilayah Afrika Timur dilanda kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir.

Meskipun curah hujan sporadis akhirnya mulai datang di wilayah tersebut, Departemen Meteorologi Kenya memperkirakan curah hujan masih di bawah rata-rata untuk sebagian besar negara dalam beberapa bulan mendatang.

Kondisi itu meningkatkan kekhawatiran bahwa ancaman terhadap satwa liar Kenya belum berakhir.

Advertising
Advertising

"Kekeringan telah menyebabkan kematian satwa liar karena menipisnya sumber makanan serta kekurangan air," ujar Malonza dalam Konferensi pers, Jumat, 4 November 2022.

Ia menyebutkan 14 spesies telah terkena dampak kekeringan. Sejumlah 512 rusa kutub, 381 zebra biasa, 12 jerapah, dan 51 kerbau juga menyerah pada kekeringan selama periode yang sama, beberapa di taman nasional yang menjadi daya tarik wisata utama negara tersebut.

Ada juga 49 kematian zebra Grevy yang langka dan terancam punah. Pada September lalu, kelompok konservasi Grevy's Zebra Trust mengatakan 40 ekor Grevy mati hanya dalam periode tiga bulan karena kekeringan, mewakili hampir 2 persen dari populasi spesies.

Angka yang dirilis pada hari Jumat itu kemungkinan jauh dari komprehensif. Kementerian memperingatkan dalam sebuah laporan bahwa karnivora bisa melahap beberapa bangkai.

"Jadi ada kemungkinan kematian yang lebih tinggi," kata laporan itu.

Pariwisata menyumbang sekitar 10 persen perekonomian Kenya dan mempekerjakan lebih dari 2 juta orang.

Berita tentang jumlah kematian satwa liar di Kenya muncul hanya beberapa hari sebelum dimulainya konferensi iklim PBB COP27 di Sharm El-Sheikh, Mesir. Tuan rumah Mesir telah menjadikan masalah kerugian dan kerusakan, kompensasi kerugian akibat bencana terkait dengan iklim, sebagai fokus pembicaraan.

Diperdebatkan selama bertahun-tahun, masalah ini tidak pernah menjadi bagian dari agenda formal pembicaraan PBB, karena negara-negara kaya telah menolak menciptakan mekanisme pendanaan yang dapat menunjukkan tanggung jawab atas kerusakan iklim yang bersejarah.

Daerah di utara dan selatan Kenya paling terpengaruh oleh kekeringan dan juga merupakan rumah bagi sebagian besar populasi gajah Kenya.

Pada bulan lalu, badan amal Save the Elephants menyatakan seekor anak gajah, yang terkenal sebagai saudara kembar—jarang ditemukan di gajah—, mati selama kekeringan.

Kementerian merekomendasikan untuk menyediakan air, jilatan garam, dan makanan bagi kelompok satwa liar yang rentan dan untuk meningkatkan pemantauan dan pengumpulan data.

Baca: Tentara Bayaran Rusia, Grup Wagner, Membuka Markas Pertamanya

REUTERS

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

1 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

28 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

33 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

33 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

33 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

39 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

40 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

41 hari lalu

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

45 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya