Anggota Parlemen Prancis Diduga Rasis, Minta Kolega Kulit Hitam Kembali ke Afrika

Reporter

Jumat, 4 November 2022 18:04 WIB

Gregoire de Fournas, (kiri), dan Carlos Martens Bilongo. FOTO/actu.fr dan linsoumission.fr

TEMPO.CO, Jakarta - Keributan terjadi dalam sidang parlemen Prancis setelah seorang legislator sayap kanan dituduh meneriakkan "kembali ke Afrika" kepada seorang rekan kulit hitam yang mengajukan pertanyaan tentang kedatangan migran.

Baca juga: Ahli Konservasi Prancis-Australia Dibebaskan Penyandera di Chad

Seperti dilansir Al Jazeera Jumat 4 November 2022, anggota parlemen Carlos Martens Bilongo dari partai sayap kiri Prancis, Unbowed, mempertanyakan pemerintah Prancis mengapa sebuah kapal penyelamat yang membawa ratusan penumpang di Laut Mediterania belum dapat berlabuh di manapun.

Badan amal telah meminta pemerintah Prancis untuk menerima mereka atau membantu menemukan solusi.

Bilongo disela oleh Gregoire de Fournas, anggota yang baru terpilih dari Rally Nasional, yang mengatakan, "Mereka harus kembali ke Afrika." Partai ini merupakan kubu sayap kanan anti-imigrasi.

Advertising
Advertising

Tak lama setelah peryataan de Fournas, suasana sidang menjadi gaduh karena banyak anggota parlemen yang marah. Komentar tersebut memicu kritik dan kecaman karena diduga de Fournas mungkin secara langsung menargetkan Bilongo dengan kata-katanya. Sebab, dalam bahasa Prancis kata ganti "dia" dan "mereka" diucapkan sama.

Presiden majelis rendah parlemen Prancis Yaël Braun-Pivet kemudian menangguhkan sesi legislative dan menegaskan komentar itu akan diselidiki.

De Fournas membela komentarnya dan menuduh lawan "manipulasi", dan partainya juga membantah serangan pribadi terhadap Bilongo. De Fournas kemudian meminta maaf kepada Bilongo atas "kesalahpahaman yang disebabkan oleh komentarnya".

“Dia jelas berbicara tentang para migran yang diangkut dengan kapal oleh LSM”, pemimpin Reli Nasional Marine Le Pen mencuit. "Kontroversi yang diciptakan oleh lawan politik kita tidak akan menipu Prancis."

Namun, Perdana Menteri Elisabeth Borne mendesak majelis untuk memberikan sanksi kepada anggota parlemen sayap kanan dengan mengatakan, "rasisme tidak memiliki tempat dalam demokrasi kita".

Bilongo menyebut komentar itu "memalukan". “Hari ini saya dikirim kembali ke warna kulit saya. Saya lahir di Prancis. Saya seorang wakil rakyat Prancis,” katanya.

Stephane Sejourne, yang memimpin partai tengah Presiden Emmanuel Macron, mengatakan de Fournas harus mengundurkan diri, sementara aliansi sayap kiri Nupes mengatakan dia harus diusir.

Sebuah komite parlemen akan bertemu Jumat ini untuk membahas insiden itu, yang dapat membuat de Fournas dihukum dengan pengucilan sementara dari majelis.

Partai Renaissance Macron yang berhaluan tengah akan menolak untuk menghadiri sesi lebih lanjut kecuali dewan Prancis mengeluarkan "hukuman berat", kata wakil presidennya di parlemen Sylvain Maillard di Twitter.

Baca juga: Unjuk Rasa Menolak Rasisme di Paris Berujung Ricuh

AL JAZEERA

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

19 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

5 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

10 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

17 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya